Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Provinsi Banten mencatat hingga saat ini sudah ada 12 dokter di Banten yang meninggal setelah terinfeksi virus corona atau COVID-19.
Ketua IDI Provinsi Banten Budi Suhendar mengatakan, berdasarkan data yang dimilikinya saat ini jumlah dokter yang masuk keanggotaan organisasinya mencapai sekitar 7.000 orang. Dari jumlah tersebut terdapat sejumlah orang yang terpapar Covid-19 hingga meninggal dunia.
“Sekitar 7.000 anggota, kalau yang meninggal untuk Banten kita punya data kurang lebih 12 orang,” ujarnya usai menggelar audiensi dengan Komisi V DPRD Provinsi Banten di Sekretariat DPRD Banten, KP3B, Kecamatan Curug, Kota Serang, Selasa (2/2/).
Sementara untuk jumlah yang terpapar virus asal Tiongkok tersebut, Budi mengaku belum memiliki data secara rinci. “Yang terpapar secara rinci belum punya,” katanya.
Sebagai bentuk mencegahan penularan lebih parah, saat ini anggota IDI dan tenaga kesehatan (nakes) di Banten sedang mengikuti vaksinasi. Selain itu Budi juga mengimbau, agar semua pihak bisa bersama-sama melakukan pencegahan penyebaran Covid-19.
“Vaksin bukan obat, vaksin adalah upaya kita meningkatkan antibodi. Mempercepat kekebalan kelompok sehingga penyakit sulit menginfeksi. Tetap terapkan 5M (mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas).
Kami sebagai organisasi profesi yang bergelut di bidang ilmiah menyampaikan bahwa Covid-19 itu nyata. Covid-19 selain membuat orang sakit tapi juga bisa membuat orang meninggal,” tutur dokter forensik ini.
Penulis: dewa
Sumber: bantenraya.com