JAILOLO – Penyaluran Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT-DD) tahap tiga untuk 132 Desa yang tersebar di 8 kecamatan, Halmahera Barat, Maluku Utara belum disalurkan.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DP-MPD), Asnath Sowo mengatakan, sebagian besar desa yang belum menyalurkan BLT-DD tahap tiga itu, kebanyakan di kecamatan Tabaru.
Bahkan, dia sendiri mengaku, bingung dengan ulah para kepala desa yang tak kunjung menyalurkan dana itu, sementara alokasi dana sudah dicairkan melalui bagian keuangan.
“Kami juga tidak tahu,dananya dipakai buat apa? Kalau tidak disalurkan yang jelas akan jadi temuan, sehingga kami akan melakukan audit melalui Inspektorat, untuk mempertanyakan dananya dikemanakan,”kata Asnath kepada zonamalut, Jumat (8/1).
Asnat bilang, untuk penyaluran BLT-DD tahap tiga pada ketentuannya, terhitung sejak tanggal 31 Desember 2020 kemarin, untuk seluruh desa secara keseluruhan sudah harus tersalur,
dan bakal terekam melalui aplikasi OMSPAN.
Dimana, bagi desa yang tidak menyalurkan BLT-DD tersebut tentunya patut dipertanyakan. Sebab, jika sampai ditemukan adanya bermasalah, konsekwensinya, bakal ada pemotongan DD ditahun ini
Realiasi Dana Desa (DD) untuk tahun anggaran 2020 tidak mengalami penambahan. Namun besaranya masih tetap sebesar Rp.132 milliar yang diperuntukan bagi 169 Desa,”ujarnya
Katanya, untuk penyaluran BLT-DD selama 12 bulan ditahun ini, angkanya menurun menjadi 300 ribu per KPM.
“Tapi kita juga masih menunggu juknis terbaru dari pusat, terutama Peraturan Mentri Keuangan (PMK),”jelasnya