9 Polres di Maluku Utara Akan Meriahkan Lomba Kampung Tangguh Kieraha

TERNATE – Dalam rangka percepatan penanganan COVID-19 dan penanganan economi nasional, Polda Maluku Utara akan menggelar Kampung Tangguh Kieraha sebagai penjabaran dari drogram ke 14 Kapolri.

Kabidhumas Polda Maluku Utara Kombes Pol. Adip Rojikan, S.I.K., M.H. saat dikonfirmasi diruang kerjanya mengatakan, Polda Maluku Utara akan membentuk Kampung Tangguh yang telah dicanangkan oleh Polri guna melakukan pencegahan dan penanganan penyebaran COVID-19.

“Kampung tangguh di Maluku Utara akan disebut dengan, Kampung Tangguh Kieraha Polda Maluku Utara Tahun 2021, yang akan dibentuk serentak di 9 Polres jajaran Polda Maluku Utara,” kata Adip diruang kerjanya, Kamis (4/2/2021)

Adip menambahkan, Program kampung tangguh Kieraha Polda Maluku Utara Tahun 2021 yang dibentuk di 9 Polres tersebut dengan Jumlah Kampung Tangguh sebanyak 23 desa dan kelurahan dari 1.181 Desa dan Kelurahan yang tersebar di Provinsi Maluku Utara. Puluhan Desa dan kelurahan ini merupakan Desa yang lolos seleksi oleh Polres setempat di 10 Kabupaten/Kota di Maluku Utara.

“Kampung tangguh ini rencananya akan dibuka atau launching pada hari Jum’at besok bertempat di Kelurahan Fitu, Kecamatan Ternate Selatan, Kota Ternate yang akan dipimpin langsung oleh Kapolda Maluku Utara Irjen Pol. Risyapudin Nursin, S.I.K,” paparnya

Mantan Kapolres Bantaeng ini menuturkan, dalam kegiatan kampung tangguh yang ada di 9 Polres Jajaran ini akan dilakukan lomba dengan indikator yang sudah ditentukan.

“Untuk indikator Desa dalam perlombaan kampung tangguh ini yaitu terdiri dari kelembagaan seperti adanya satgas penanganan Covid-19 di Tingkat Desa dan lain sebagainya. Kemudian penilaian dari segi kesehatan seperti adanya pos kesehatan dan lain sebagainya. Terus dari segi sosial ekonomi seperti adanya peningkatan keterampilan warga dan lain sebagainya serta dari segi keamanan,” tambah Adip dengan rinci.

Adip bilang, selain indikator tersebut terdapat juga dua indikator khusus, seperti penilaian dari segi tempat ibadah yang meliputi fasilitas sanitasi, Pola hidup bersih dan sehat, bangunan, kebersihan bangunan, dan media Informasi.

Kemudian penilaian dari segi pasar sehat yang meliputi lokasi, Bangunan pasar, fasilitas sanitasi, pola hidup bersih dan sehat serta media Informasi.

“Lomba kampung tangguh kieraha ini dibentuk bukan hanya untuk penanganan dan pencegahan Covid-19 semata, akan tetapi lebih untuk menyadarkan masyarakat untuk hidup sehat dan bersih serta saling bahu-membahu menjaga keamanan dan ketertiban serta ketahanan pangan masyarakat,” pungkasnya.


Penulis: IL Mansur

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *