JAILOLO – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara dari Fraksi Hanura Marcela Precelia Tampi mengaku gajinya dipotong dua bulan oleh Bank BPD Maluku-Malut cabang Jailolo.
Pemotongan itu dilakukan tanpa ada semacam surat pemberitahuan maupun alasan yang jelas dari pihak bank. Dia baru mengetahui setelah, mengambil slip kwitansi gaji yang diserahkan oleh Bendahara DPRD.
Dalam slip kwitansi gaji yang ia terima tertulis potongan bank sebesar Rp 20.652,586 juta untuk dua bulan, mulai Januari hingga Februari 2021, jika ditotalkan sebesar Rp 41.305,172 juta gajinya yang dipotong oleh pihak bank.
Katanya, Ini merupakan gaji perdana yang baru dibayarkan oleh pemerintah daerah. Sedangkan untuk gaji pokok per bulan sebesar Rp 38.653, 536 juta.
“Setelah saya melihat slip kwitansi gaji itu, saya sempat kaget karena tiba-tiba ada potongan dari bank. Padahal saya belum pernah mengajukan kredit,” kata Precelia dengan nada kesal kepada sejumlah awak media di kediamannya Rabu (3/2).
Marcela Precelia Tampi adalah salah satu anggota DPRD yang menggantikan posisi Denny Palar melalui rapat paripurna pergantian antar waktu (PAW) yang digelar pada tanggal 14 Desember 2020 kemarin. PAW ini dilakukan setelah Denny Palar mengundurkan diri ikut bertarung sebagai Bupati di Pilkada serentak.
“Atas pemotongan itu, saya merasa kesal, karena selaku figur publik saya merasa tidak dihargai,”tukasnya
Katanya pada Kamis, (4/3) besok dia akan mendatangi Kantor Bank BPD Maluku-Malut Jailolo untuk meminta kejelasan alasan gajinya dipotong.
“Besok saya akan tanyakan ini ke pihak bank, dasar apa mereka memotong gaji saya hingga puluhan juta itu,” pungkasnya
Anak dari Kepala Samsat Jailolo ini mengaku, jika benar ada pemotongan dari pihak bank, maka ia akan membawa masalah ini ke rana hukum.
“Besok saya pastikan dulu, jika memang ada potongan maka saya akan membawa ke rana hukum,”tandasnya
Hingga berita ini ditayangkan, Direktur Bank BPD Maluku Utara Cabang Jailolo saat dikonfirmasi zonamalut.id melalui sambungan telepon selulernya tidak dapat tersambung alias nomor diluar jangkauan.
Penulis: Zulfikar Saman
