TOBELO — Badan Pengawasan Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Halmahera Utara (Halut), menggelar sosialisasi dan Gebiyar Pengawasan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) Halut 2020 di halaman kantor Bupati Halmahera Utara Jumat, (29/11) malam tadi.
Dalam acara itu, Bawaslu Hadirkan komisioner Bawaslu Republik Indonesia Devisi Hukum dan Sengketa Pemilu Rahmat Bagja, Ketua Bawaslu Provinsi Malut Muksin Amrin, Sekda Halut Fredy Tjandua, lima Komisioner KPU Halut, dan tamu undangan dari Forkopimda, serta 10 Hoana Sangaji di Kabupaten Halut. Dalam acara itu juga dilangsungkan dengan pemukulan Dolo Dolo sebagai pembuka acara gebiayar pengawasan. Dalam acara itu juga dibacakan memori perjalanan seorang anggota PPS Barataku Kecamatan Galela Kabupaten Halut, Muamar Kadafi yang telah meninggal dunia saat bertugas pada Pemilu 2019.
Ketua Bawaslu Halut Rafli Kamaludin mengatakan, Gebiyar Pengawasan ini bentuk dari sosialisasi pengawasan Pilkada 2020 mendatang.
“Tujuan dari kegiatan ini, hanya memberikan informasi kepada masyarakat, bahwa Bawaslu akan terus membangun sosialisasi Partisipatif di sejumlah elemen masyarakat.”katanya
Meski begitu, dia mengaku, pihaknya sudah melakukan kerja sama dengan Pemuda Muhammadiyah Halut untuk sosialisasi pengawasan partisipatif.
“Selanjutnya Bawaslu akan terus bekerja sama dengan seluruh OKP maupun Ormas dan Paguyuban untuk mensosialisasikan pengawasan partisipatif, untuk menunjukan bahwa Bawaslu terus membangun sosialisasi Partisipatif.”terangnya
“Untuk itu, Kami mengajak masyarakat untuk bersama sama mengawasi pemilu, bersama sama menegakan keadilan pemilu, Bawaslu akan menunjukan komitmen seperti pengawasan Pemilu yang lalu.”sambungya
Sekda Halut Fredy Tjandua mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi kegiatan ini bahkan. Kata dia, selaku pemerintah daerah akan mensuport untuk terus mengawasi pengawasan Pilkada nanti.
“Sejauh ini Pilkada Halut selalu berunjung di Mahkama Konstitusi, maka dengan kehadiran Bawaslu RI ini dapat memberikan semangat baru untuk pengawasan Pilkada agar proses demokrasi yang baik di Halut dapat tumbuh dengan baik dan jadilah pengawasan yang netral, dan Ideal, untuk itu kita harapkan Halut menjadi pintu masuk Demokrasi yang ideal di Maluku Utara,” tuturnya.
Sementara Ketua Bawaslu Provinsi Muksin Amrin pada saat membuka acara mengatakan, Pilkada yang selalu berunjung di MK itu, bukan hanya di Halut, bahkan di beberapa Kabupaten dan Provinsi lainnya.
“Memang Maluku Utara suda bernasib Pilkada yang berunjung di MK. Hal ini seperti pada tahun 2008 Pikada Malut perna mendapat predikat Pilkada terpanjang di seluruh Indonesia. Namun dengan berjalannya waktu Pilkada pada 2013 dengan lahirnya Bawaslu Provinsi Pilkada suda mulai membaik.”katanya
Dijelaskan Muksin, dengan berjalannya waktu Pilkada dimalut semakin baik karena lahirnya Bawaslu Kabupaten Kota. Pilkada 2020 akan bisa diawasi dengan baik, jika semua elemen bekerja sama.
“Pilkada ini bukan hanya tanggung jawab Penyelenggara KPU dan Bawaslu, namun semua pihak memiliki tanggung jawab bersama, dan saya berterima kasih kepada Pemkab Halut yang telah memberikan anggaran Hiba ke Bawaslu yang sesuai dengan kebutuhan,”pintahnya (*)
Reporter: Mr. JMR/ Donal