MABA – Banyaknya tumpukan sampah di beberapa titik ruas jalan Desa Wayafli Kecamatan Maba Kabupaten Halmahera Timur, Maluku Utara, membuat warga setempat resah.
Pemerintah daerah khususnya dari dinas lingkungan hidup Halmahera Timur, hingga hari ini belum ada tindakan mengangkut sampah di Tempat Pembuangan Sementara (TPS). Akibatnya sampah-sampah itu berhamburan hingga ke badan jalan.
”Sampah yang ada jalan itu suda tidak lagi diangkut lagi oleh petugas sampah dan mereka terlihat cuek, karena sudah dua bulan ini tidak mobil pengangkut sampah yang beroperasi,”kata Ardy, warga setempat kepada zonamalut.id, Selasa (9/3).
Ardy bilang, masalah sampah, ia sudah pernah melakukan koordinasi dengan petugas kebersihan, hanya saja petugas memberikan alasan bahwa mobil pengangkut sampah mengalami kerusakan.
”Kami sudah sampaikan keluhan ini kepada petugas, tapi mereka mengatakan mobil sedang rusak,”katanya.
”Yang kamai tahu itu biaya pengangkutan sampah ini ada yang bersumber dari dana Corporate Social Resposibility (CSR), akan tetapi sampai sekarang sampah-sampah yang berhamburan ini tidak diangkat oleh petugas,”tambahnya.
Vice President CSR Human Capitan And Finance PT. Antam Tbk. Unit Buli, Koko Susetyo, ketika dikonfirmasi Terpisah melalui telepon seluler membenarkan bahwa mobil pengangkut sampah saat ini mengalami kerusakan.
”Iya kami menerima laporan dari Kepala Desa Wayafli bahwa mobil pengangkut sampah itu rusak dan saat ini masih dalam perbaikan untuk kapan selesainnya kami belum mendapat kabar dari Pak Kades,”jelas Koko.
Anggaran pengelolaan sampah yang bersumber dari Antam melalui CSR, kata Koko, telah diserahkan ke Kepala Asosiasi dan Kepala Desa Wayafli.
”Kami harap dengan anggaran itu sampah-sampah bisa diangkut terutama para pelaku usaha, karena selain dana CSR ada juga hasil pungutan yang mana bisa menjadi pendapatan desa masing-masing dalam mengelolah sampah,”harapnya.
Selain itu, para pelaku usaha juga harus punya tanggungjawab untuk mengelola hasil sampah masing-masing, sehingga beban petugas sampah juga ringan.
”Harus punya kesadaran, karena anggaran yang kami keluarkan melalui CSR itu tidak semuanya membiayai. Jadi, kami Antam hanya bisa mensupport saja tidak lebih dari itu,”imbuhnya.
Katanya, saat ini anggaran CSR yang disediakan oleh Antam itu Rp 25 Juta yang diperuntukkan untuk para pengelola sampah setiap bulan, dan rencananya akan diserahkan ke karang taruna pengelola.
”Jika dikelolah dengan baik ditambah dengan retribusi dari para pelaku usaha, maka akan cukup dananya membuat Kecamatan Maba bersih dan sehat,”tandasnya, sembari berharap agar warga tetap bersabar karena mobil sampah masih dalam perbaikan.
Penulis: Orin
Editor: Ichal