Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Pasifik Morotai (Unipas) Morotai, menggelar aksi unjuk rasa dan menyuarakan sejumlah tuntutan kepada DPRD Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, pada Senin, (11/04).
Amatan zonamalut.id, aksi depan di Kantor DPRD para pendemo menyampaikan sejumlah persoalan yang terjadi di Indonesia, sehingga menyatakan sikap penolakan atas kenaikan harga BBM dan Sembako.
Setelah menyampaikan orasi, masa aksi pun meminta kepada angota DPRD untuk hearing terbuka di depan Kantor.
Muhammad Nathan, Koordinator aksi, saat hearing menyampaikan bahwa situasi masyarakat hari ini di perhadapkan dengan sebuah kebijakan pemerintah pusat terkait naiknya harga BBM.
“Kemudian diikuti dengan naiknya sembilan bahan pokok (Sembako) dan naiknya harga minyak goreng justru menyempit hajat hidup rakyat indonesia yakni petani, pedagang UMKM, nelayan, buruh dan rakyat indonesia pada umumnya,” tutur Nathan.
Angota DPRD Fraksi GAN Irwan, yang didampingi Ketua Komisi III DPRD Morotai M Rasmin Fabanyo, dari Fraksi PKS, dalam hearing terbuka menyatakan dukungan atas aksi penolakan kenaikan harga BBM dan Sembako.
“Aktivis perjuangan kalian insya allah bernilai ibada di sisi allah, dan persoalan kenaikan BBM serta Sembako ini juga tidak terlepas dari politik ekonomi secara global,” ucap Irwan.
Walapun mendapat hearing terbuka, tetapi mahasiswa meminta sikap lembaga DPRD Morotai. Namun, karena tidak ada solusi dan sikap secara lembaga, sehingga mahasiswa pun membubarkan diri.
“Bayangkan dari 20 Aggota DPRD yang hadir hanya 2 orang anggota ini lucu, kita semakin susa rakyat Morotai semakin susa tapi DPRD Morotai seperti ini kan aneh,” kesal pendemo itu.
Lantaran tidak ada sikap secara lembaga, para pendemo terlihat naik pitam sehingga melanjutkan aksi di Tugu Pancasila sambil melakukan pembakaran dua buah Ban Mobil bekas, hanya saja aksi tersebut tidak berlangsung lama karena dibubarkan oleh pihak Kepolisian Polres Morotai.
Penulis: Faisal Kharie