Program pelestarian budaya oleh PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) berupa pembangunan rumah adat untuk 4 suku di lingkar tambang akhirnya berhasil dituntaskan. Kempat suku itu adalah suku Pagu, Towiliko, Modole dan Boeng telah memiliki rumah adatnya masing-masing secara permanen yang megah.
Dari 4 suku yang dibangun rumah adat oleh PTNHM itu, rumah adat Sasaluk suku Towiliko yang menjadi penutup atau terakhir dilakukan peresmian setelah tuntas dikerjakan pada hari selasa (20/12) kemarin telah diresmikan sekaligus penyerahan ke pengurus adat Towiliko untuk difungsikan sebagai sentral pelestaraian adat dan budaya mereka.
Berhasilnya program pembangunan rumah adat 4 suku ini tentu menujukan kepedulian dan perhatian yang tinggi PTNHM terhadap adat. Bahkan tuntasnya rumah adat itu tidak terlepas dari terobosan luar biasa dari Presiden Direktur (Presdir) sekaligus pemilik PTNHM, Haji Romo Nitiyudo Wachjo.
Selain itu, bangkitnya semangat melestarikan adat dan budaya di lingkar tambang itu membuktikan bahwa Haji Robert, sosok dermawan yang sering disapa warga itu sangat perhatian terhadap kehidupan masyarakat adat dan ikut berperan penuh dalam melestarikan adat dan budaya yang ada dilingkaran PTNHM.
Perhatian PTNHM terhadap adat di lingkar tambang tersebut disebut Asisten III Bidang Ekonomi dan Pembangunan Yudihart Noya, bahwa kehadiran PTNHM dibawa pimpinan Pak Haji Robert memang memberikan dampak manfaat yang luar biasa pada seluruh sector kehidupan masyarakat lingkar tambang.
“Terobosan yang dilakukan Pak Haji Robert setelah mengambil alih PTNHM memang berdampak manfaat bagi warga dan daerah sehingga itu perlu didukung dan dijaga kehadiran PTNHM saat ini,”katanya.
___
Editor: Zulfikar Saman