Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara merilis kerusakan rumah warga sebanyak 273 bangunan, pasca gempa bumi, pada Senin (18/04).
“Berdasarkan data tim kami dari 273 rumah warga, terdapat tiga kategori kerusakan dengan rincian yakni 69 unit rusak berat, 45 unit rusak sedang dan 159 unit rusak ringan,” ucap Abner Manery, kepala BPBD Halmahera Utara, melalui pesan WhatsApp kepada zonamalut.id, Selasa (19/04).
Abner bilang, hasil kajian oleh tim BPBD, bahwa sebagian besar rumah warga yang mengalami kerusakan karena rumah mereka belum di plesteran yang permanen.
“Informasi sementara rumah warga dan fasilitas umum mengalami kerusakan dan sementara TRC BPBD Halut dalam melakukan pendataan di lokasi,” jelasnya
Untuk dampak lokasi gempa, kata Abner, terdapat di 11 Desa dalam tiga Kecamatan di Halmahera Utara.
“Kecamatan Galela Barat sebanyak 5 Desa yakni Desa Ngidiho, Makete, Dokulamo, Duma dan Kira. Kecamatan Galela Selatan hanya 1 Desa yaitu Desa Seki, dan Kecamatan Galela sebanyak 5 Desa yakni Desa Barataku, Simau, Toweka, Soasio dan Pune,” tuturnya
Selain rumah warga dan tempat ibadah yang rusak, lanjut Abner, terdapat juga warga yabg jadi korban namun dapat diselamatkan dari bencana yang terjadi.
“Jadi di bencana kemarin itu ada warga yang alami luka ringan,” katanya
Abner berharap, seluruh warga masyarakat baik yang berada di lokasi bencana dan di daerah sekitar tetap selalu waspada atas ancaman gempa susulan.
“Kami harap warga sekitanya tetap waspada dengan adanya gempa susulan,” harapnya
Diketahui, gempa yang berskalah 5.2 magnitudo, pada 18 April 2022, Pukul, 12.04.58 WIT, Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,0, dan Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 1,97° LU ; 127,83° BT, atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Galela Utara, Halmahera Utara, Maluku Utara pada kedalaman 116 km.
Penulis: Jovi Pangkey
Editor: Faisal Kharie