JAILOLO – Bank BRI unit Jailolo yang bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Halmahera Barat dalam melayani penyaluran dana desa (DD) dianggap membingungkan.
Hal itu disampaikan, Ketua Apdesi, Rustam Fabanyo. kepada zonamalut, Jumat (20/12) pagi tadi. Menurutnya, setiap kali penarikan DD maupun Siltap Pemdes per tahap selalu terjadi masalah.
“Alasan yang di buat pihak BRI sangat tidak relafan dan terkesan ribet. Untuk itu, Apdesi meminta pihak Bank BRI Jailolo kalau tak bisa melayani proses pencairan tersebut maka alangka baiknya batalkan kerja sama dan kembalikan rekening Pemdes ke bank BPD, biar pemdes hanya miliki satu rekening sesuai arahan BPKP terkait penatausaha keuangan.”tegasnya
Rustam bilang, pengalaman sering kali terjadi pada saat pencairan Siltap, OPS maupun dana desa (DD) pihak Bank BRI selalu memberikan alasan yang membingungkan. Dimana ketika Apdesi berkordinasi dengan pihak Bank BPD soal pergeseran rekening dari bank BPD ke rekening Pemdes selalu saja dijadikan salah satu alasan klasik oleh Bank BRI
bahwa uang belum masuk.
“Padahal, dari pihak bank BPD sudah menyampaikan ke Pemdes bahwa uang tersebut sudah di geser ke rekening pemdes pada 3 hari pekan kemarin, sehingga ini yang menjadi dasar kenapa Apdesi harus bersikap.”pintahnya
Selain itu, lanjut dia, ada himbauan dari pihak BRI yang disampaikan ke pihak Pemdes bahwa penarikan dana desa per hari hanya bisa Rp. 3 miliar dan tidak bisa lebih. Sedangkan kalau dilihat dari 4 kecamatan yang berada dalam pelayanan pihak BRI tak memukinkan, karena penarikan bisa saja sampai pada angka 5 miliar.
“Untuk itu, Apdesi meminta jika pihak Bank BRI tidak bisa melayani maka lakukan penolakan dengan cara mengembalikan rekening Pemdes ke Bank BPD.”tandasnya.
Penulis : Zulfikar Saman