Dianggap Tidak Sportif, KNPI: Generasi Muda Jangan Diajarkan Sikap Feodalisme

JAILOLO — Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Maluku Utara, menyoroti terkait dengan pelaksanaan seleksi tim Persijalsel yang dianggap tidak sportif. Seleksi itu dilakukan dalam rangka memperebutkan piala Danyonif Cup I.

“Namun, tiba waktu bertanding mala anak-anak muda dari luar daerah yang diambil dan diloloskan masuk dalam tim Persijalsel. Padahal mereka tidak pernah mengikuti seleksi,”kata salah satu pemain yang juga ikut seleksi Persijalsel yang meminta namanya tidak disebutkan

Sementara, Kepala Bidang Olahraga KNPI Provinsi Maluku Utara, Haiyun Umamit, yang di komfirmasi mengatakan, kebijakan panitia selekai  harus mengedepankan nilai-nilai sportifitas agar tidak terkesan memihak. Apalagi ini menyangkut dengan bakatnya anak muda di dunia olaragawan

“Jika pemain dari luar yang diloloskan, maka tujuannya apa dilaksanakan seleksi, dengan itu, saya berharap kebijakan yang seperti ini perlu adanya pertimbangkan. Sehingga tidak merugikan anak – anak mudah yang punya bakat di sepak bolak.”tegasnya

Hiyun Umamit yang juga Redaktur di SKH Malut Post ini menjelaskan, yang namanya seleksi itu mestinya dilakukan secara fair dan sportif, apalagi soal sepak bola dan pemain -pemain yang dinilai memiliki  talenta dan bakat harus diprioritaskan, dengan tidak memandang pendekatan apapun. Apalagi kata dia, generasi muda jangan diajarkan dengan sikap – sikap feodalisme di sepak bola.

“Mereka semua belajar untuk mengasah kemampuan bermain, harusnya tik scouting bisa melihat, mana yang punya kemampuan atau tidak. Apalagi, samapai memasukkan pemain yang memang tidak mengikuti seleksi. Ini bisa merusak bakat anak muda untuk masa depan mereka di dunia sepak bola.”tegasnya (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *