JAILOLO — Belasan siswa-siswi SMA Negeri 1 Jailolo, Senin, (14/10) sekitar pukul 12:00 WIT, dilarikan ke Rumah sakit (RSUD) Jailolo untuk menjalani perawatan serius. Sejumlah siswa tersebut diduga mengalami keracunan usai mengkonsumsi makanan yang diduga dijual oleh salah seorang oknum guru.
Kepsek SMAN 1 Yahya Nahading kepada awak media diruang kerjanya mengaku, saat peristiwa tersebut dia sendiri juga tengah disibukan dengan pemeriksaan oleh BPK.
“Saat kejadian saya juga sementara rapat, sehingga saya juga belum mengetahui secara pasti jajanan apa yang dikonsumsi siswa-siswi,sambil menunggu laporan dari rumah sakit,”terangnya.
Saat peristiwa tersebut menurut Yahya oleh pihak sekolah sempat memberikan pertolongan ke ruangan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), sebelum akhirnya dijemput dengan Ambulance milik RSUD Jailolo.
“Kebutulan obat-obatan kita juga masih kurang,namuna pertolongan juga langsung kita berikan selanjutnya dibawa ke rumah sakit,”ujarnya.
Ditambahkan, berdasarkan data, siswa-siswi yang mengalami keracunan makanan tersebut berjumlah sekitar 16 orang yang duduk dibangku kelas XI dan XII, dimana peristiwa yang dialami oleh para siswa tersebut juga menjadi catatan oleh pihak sekolah untuk mengevaluasi penjualan jajaan baik didalam sekolah maupun diseputaran diluar areal sekolah.
Rio Ramdhani (16) siswa kelas XI yang ditemui diruang ICU RSUD Jailolo mengaku, peristiwa yang dialami oleh dia serta teman-temanya itu usai mengkonsumi Pentolan yang dijual oleh salah seorang guru disekolah.
“Pentolan yang dijual lokasinya didalam sekolah dan dibeli oleh salah seorang teman saya,”tuturnya.
Salah seorang siswi yang enggan di publikasi namanya menambahkan, saat hendak ke sekolah dia sendiri bahkan sempat sarapan pagi. Dimana, peristiwa yang dialaminya itu setelah makan jajanan yang dijual disekolah (pentolan).
“Yang beli pentolan itu bukan hanya saya saja, tapi ada teman-teman yang lain. Setelah makan pentolan seketika itu langsung rasa pusing, dan gatal-gatal disekujur tubuh,”ujarnya.
Dirut RSUD Jailolo Syafrullah Radjiloen dikonfirmasi secara terpisah mengungkapkan, berdasarkan data yang dikantongi pihaknya, jumlah siswa-siswi yang mengalami keracunan berjumlah 16. Dimana berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, diduga disebabkan oleh zat berbahaya yang diduga berasal dari makanan yang dikonsumsi oleh siswa disekolah, menyebebkan mereka mengalami gatal-gatal, panas, sambil timbul bercak-bercak merah.
“Kecurigaan kami kemungkinan makanan.Tetapi makanannya apa harus ada pemeriksaan lebih lanjut dengan pengambilan sampel untuk diperiksa, akan tetapi soal itu ranahnya intansi teknis terkait yakni Dinas Kesehatan untuk menelusuri,karena kejadian juga terjadi diluar sekolah,”jelasnya.
Siswa-siswi yang mengamali keracunan lanjut dia, tidak mengalami keracunan itu juga setelah mendapatkan perawatan medis langsung diperbolehkan pulang.
“Jadi saat peristiwa itu juga untungnya sudah ada pertolongan pertama oleh pihak sekolah sebelum dilarikan ke rumah sakit,”tambahnya. (Zul)