TERNATE – Dinas Pertanian Kota Ternate, Maluku Utara pada Sabtu (18/7) akan menerjunkan tim untuk periksa kesehatan hewan kurban baik sapi maupun kambing di seluruh Masjid yang ada di Kota Ternate.
Pemeriksaan hewan kurban ini dilakukan untuk memastikan kondisi hewan yang akan dikurban
untuk layak di konsumsi pada Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriah
Kepala dinas Pertanian kota Ternate, Thamrin Marsaoly mengungkapkan pemeriksaan hewan kurban tersebut sudah menjadi rutinitas setiap tahun bagi Distan untuk memastikan layak dan tidaknya kondisi hewan kurban yang akan disembelih saat Idul Adha.
“Saya sudah bagi lima tim dan besok tim ini akan mulai menyebar ke seluruh masjid-masjid yang ada di kota Ternate dalam rangka memeriksa hewan kurban,”kata Thamrin saat dikonfirmasi sejumlah awak media, Jumat (16/7).
Ia bilang, ada sejumlah kriteria yang mengatur soal hewan kurban layak disembeli. Diantaranya adalah hewan kurban harus berusia diatas satu tahun, memastikan kondisi fisiknya tetap sehat.
“Artinya tidak ada penyakit di dalam tubuh hewan kurban ditambah kulit hewan tidak bisa luka. Kemudian jenis kelamin yang harus disembelih sesuai anjuran agama yakni jantan,”katanya
Katanya, tim akan melihat, apabila ada hewan kurban memang tidak layak untuk disembelih maka
akan diberikan rekomendasi untuk kembalikan hewan tersebut ke tempat asal pengiriman.
Dengan demikian, ia mengaku, bakal ada tim yang menjaga disejumlah pintu masuk seperti di Kelurahan Sangaji, Dufa-Dufa, Bastiong, dan Gamalama.
“Karena hewan-hewan kurban ini akan masuk dan melewati tahapan karantina, tim juga akan bertugas mengecek kelayakan hewan-hewan itu,”ucapnya.
Sejauh ini, kata dia, kurang lebih 1000 ekor sapi yang masuk di kota Ternate, baik untuk hewan kurban maupun konsumsi masyarakat sehari-hari.
“Sudah masuk hari ketiga kami belum temukan apa-apa, dan jumlah sapi yang masuk kurang lebih 1000 ekor itu bukan cuma hewan kurban tapi ada juga yang sebagai jualan dari masyarakat ,”terangnya.
Dia mengaku, hewan kurban yang masuk ke Kota Ternate, paling
paling banyak berasal dari Kabupaten Halmahera Barat, Halmahera Utara dan Tidore Kepulauan.
“Biasanya juga paling banyak dari Taliabu, cuma saat ini Taliabu jualnya ke luar, karena harganya lebih tinggi,”tambahnya.
Dia mengimbau kepada seluruh masyarakat Kota Ternate, dalam menyembeli hewan kurban agar tetap mematuhi protokol kesehatan dan tidak mengumpulkan orang banyak mengingat masih dalam kondisi Covid-19.
“Selain itu, disaat pembagian daging kurban diupayakan tidak ada kerumunan, kita sama-sama patuhi protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah,”imbaunya.
Penulis: Tim
Editor: Zulfikar Saman