Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, mengecam tindakan kelalaian pengurus masjid agung baiturahman morotai.
Pasalnya, pengurus masjid agung baiturrahman morotai mengijinkan para turis non-muslim untuk berwisata di dalam masjid.
“Kami mengecam tindakan kelalaian yang terjadi dalam manajemen masjid, dan kami sangat mengutuk hal ini,” ungkap Ali Akbar Djaguna, Ketua PDPM Morotai, dalam rilisnya kepada zonamalut.id, Jumat (03/11).
Akbar bilang, masjid adalah tempat ibadah yang harus dihormati oleh semua individu, tanpa memandang latar belakang agama mereka.
“Kelalaian ini mengganggu kerukunan antaragama di wilayah kami, yang selama ini telah kita jaga bersama,” terangnya
Menurut Akbar, kami memahami bahwa pengurus masjid memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga tempat suci ini.
“Untuk itu, kami mendesak untuk segera mengevaluasi dan memperbaiki manajemen masjid, agar tindakan serupa tidak terulang di masa depan,” tegasnya
Atas peristiwa tersebut, kata Akbar, pemuda muhammadiyah pulau morotai siap untuk berkontribusi, dalam upaya menjaga kerukunan antaragama dan kebersihan tempat ibadah ini.
“Kami mendukung langkah-langkah yang diambil oleh pengurus masjid, untuk memperbaiki situasi ini dan memastikan bahwa masjid tetap menjadi tempat ibadah yang dihormati oleh semua,” imbuhnya
Tak hanya itu, Akbar juga mengajak kepada seluruh pemuda di wilayah morotai, untuk bersatu dalam semangat toleransi dan saling menghormati antaragama.
“Mari bersama-sama menjaga kerukunan yang telah lama kita bangun,” pungkasnya
Penulis: Rilis
Editor: Faisal Kharie
