TERNATE – Dinas Pendidikan Kota Ternate, Maluku Utara telah menghentikan pembelajaran tatap muka dan kembali menerapkan sistem proses belajar mengajar secara luar jaringan (luring) kepada siswa-siswi Sekolah Dasar (SD) di Kota Ternate mulai Senin 22 Februari 2021.
Penerapan sistem luring tersebut, setelah ada sembilan siswa SD dinyatakan positif terpapar corona ditambah meningkatnya kasus COVID-19 di Kota Ternate.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Ternate, Mahmud J. Abdurahma menyatakan, perubahan pembelajaran secara luring itu menyusul surat dari tim Satgas Penanganan Covid-19 dan Dinas Kesehatan Kota Ternate yang menyatakan ada sejumlah siswa SD dan SMP di Kota Ternate terpapar positif Covid-19.
“Sebelum adanya kebijakan perubahan pembelajaran tersebut, kami telah melakukan rapat koordinasi bersama Tim Satgas Penanganan Covid-19 yang didalamnya terdiri unsur kesehatan, Wakapolres Ternate, Kodim 1501 Ternate dengan meminta agar meninjau kembali kebijakan pembelajaran tatap muka siswa disekolah pada Jumat (19/2) kemarin,” ujarnya.
Menurutnya, pemberlakuan siswa belajar secara luring ini hanya khusus untuk SD di Kecamatan Ternate Selatan, Kecamatan Ternate Tengah dan Kecamatan Ternate Utara.
Sementara untuk siswa SD di Kecamatan Ternate Barat, Ternate Pulau, Hiri, Moti dan Batang Dua masih tetap melaksanakan sekolah secara tatap muka namun tetap menerapkan protokol kesehatan.
Mahmud bilang, meskipun ada siswa SMP yang positif terpapar Covid-19 namun tidak diberlakukan sekolah secara luring dan daring, dikarenakan pola perilaku yang berbeda dengan siswa SD.
“Anak usia SD itu ketika berada di sekolah perilaku berinteraksi mereka kadang diluar kendali, namun tidak bisa menyalahkan siswa akan tetapi disiplin guru dan kepala sekolah yang kurang memantau siswa di sekolah,”katanya
“Sementara untuk siswa SMP itu bisa diatur dan di SMP selain guru juga ada security yang bisa mengatur para siswa yang sedang beraktivitas di sekolah,” sambungnya
Katanya, SMP Negeri 1 Kota Ternate yang sudah terlebih dahulu melakukan menerapkan kegiatan belajar secara luring dan daring kepada siswa.
Sebab, lanjut dia, ada siswa di sekolah tersebut yang terpapar positif corona sehingga secara pribadi, ia mengambil kebijakan dan meminta ke pihak Puskesmas guna melakukan tracking kontak terhadap siswa dan guru.
“Pihak Dinas Pendidikan saat ini merasa dilema dengan kondisi saat ini, dimana satu sisi orang tua siswa yang merasa jenuh karena anak mereka belajar dari rumah lagi,”katanya.
Ia bilang, pemberlakuan kebijakan siswa SD belajar secara luring dan daring sambil menunggu perubahan status zona covid dari oranye ke kuning di Kota Ternate.
“Saya berharap kepada orang tua siswa dimohon pengertian baik dengan kondisi saat ini, sementara untuk guru dan kepala sekolah agar benar-benar menerapkan protokol kesehatan di sekolah sehingga dapat mengurangi penyebaran Covid-19 di Kota Ternate,”harapnya
Penulis: Chaca
Editor: Zulfikar Saman