TOBELO – Warga Desa MKCM, Kecamatan Tobelo kesal dengan sikap Pemerintah Desa (Pemdes) setempat. Ini karena anggaran Dana Desa (DD) yang mestinya dilakukan untuk jembatan penguhubung jalan tani. Namun hal itu, tak kunjung dilakukan.
“Kami sangat kecewa terhadap kinerja Pemerintah Desa MKCM, karena jembatan penghubung jalan tani yang sangat kami butuhkan sebagai kelancaran proses pertanian masyarakat. Padahal anggaran itupun kami patungan Rp.50.000 per orang bahkan lebih, gunanya untuk kelancaran kami bertani.”kesal Steven Sania salah seorang warga desa MKCM kepada zonamalut.com, Minggu (23/2/2020)
Steven bilang, DD MKCM yang begitu besar tetapi tidak ada sedikitpun perhatian pemerintah desa terhadap masyarakat tani. Dengan begitu, Pemdes yang terlibat dalam kegiatan pembuatan jembatan anggaran pun tidak sedikitpun disalurkan.
“Ini sangat bahaya, kerena Pemerintahan Desa yang seharusnya melihat keadaan masyarakat. Namun faktanya tidak ada perhatian sama sekali.”ungkapnya
Anehnya lagi kata dia, Kades MKCM, Frangki kialian saat ditanyakan terkait dengan persoalan anggaran jalan tani yang tak kunjung dikerjakan, Kades mala marah-marah hingga melontarkan kata-kata yang tidak wajar dengan menyebutkan, bodoh, pendatang terhadap warganya.
“Kami masyarakat juga menilai kinerja BPD MKCM dalam mengawasi kinerja Pemdes masi minim pengawasan sehingga kebutuhan dari masyarakat tidak terpenuhi.”jelasnya
Terpisah sementara, Estevanus Karosi menambahkan, Pemerintahan Desa seharusnya dalam membangun desa harus lebih melihat yang paling diprioritaskan pembangunan yang dibutuhkan sesuai dengan kemauan masyarakat.
“Kami melihat saat ini Pemdes dalam mengelolah anggaran desa tidak transparansi kepada masyarakat. Buktinya, setiap pembangunan yang dikerjakan mestinya ada papan proyek atau pemberitahuan Pemerintah Desa kepada masyarakat. Namun faktanya tidak ada sama sekali.”tandasnya.
Penulis : Donal Moraka