Aliansi Perduli Nilai Demokrasi (APND) bersama masyarakat Desa Ngele-ngele Kecil Kecamatan Morotai Selatan Barat, Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, mengelar aksi disejumlah perkantoran, Senin (17/01).
Aksi puluhan masyarakat lantaran mereka menduga terdapat 14 orang pemilih siluman yang bermunculan saat pencoblosan pada Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Ngele-ngele Kecil pada tanggal 12 Januari tahun 2022.
Setelah pencoblosan hingga pukul 12.00 WIT siang menunggu waktu jedah, akhirnya penghitungan suara dimulai dan menjadi pemenang adalah nomor urut 03 Fajri Ahmad dengan memperoleh 132 suara, sementara nomor urut 02 Firdaus Sibua memperolah 127 suara, dari 4 orang calon kades.
Anehnya setelah perhitungan suara selesai, namun pada sekitar jam 03.00 WIT malam dilakukan pemilihan lanjutan, hanya tidak jadi karena situasi belum aman.
Salah satu Cakades Ngele-ngele Kecil nomor urut 04, Safril Sugi mengatakan, ke 14 orang ini diduga pemilih siluman lantaran mereka tidak ada dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan Daftar Pemilih Tambahan (DPTB) desa tersebut.
“Beberapa panitia tingkat Desa telah menandatangani berita acara, hanya saja wakil ketua panitia dan satu anggota tidak bersedia menandatagani, karena 14 orang belum memberikan hak pilih,”ungkap Safril.
Fitrah Piga, salah satu masa aksi mengatakan, anehnya terjadi setelah perhitungan suara selesai. Akan tetapi sekitar jam 3 (tiga) malam dilakukan pemilihan lanjutan.
“Sumber sengketa dari mana, Sengketa dari data kependudukan, data pemilih itu artinya bahwa dinas kependudukan tidak konsisten dalam adminsiatsi ditingkat kecamatan, karena satu surat suara yang itu kemudian bermasalah ada sanksi hukumnya,”koor Fitrah.
Sementara, Korlap Aksi Sibli Syawal mengatakan, kedatangan kami di kantor Capil ini untuk mempertanyakan beberapa orang yang hadir menjelang Pilkades di Ngele-ngele, karena kami tidak menginginkan nilai-nilai demokrasi itu hancur.
“Kurang lebih 14 orang yang diduga warga yang yang hadir didekat Pilkades, padahal ketentuan itu minimal 6 bulan baru bisa mengeluarkan e-KTP. Namun kalau belum belum terdapat 6 bulan belum bisa dikeluarkan,”kata Sibli.
“Kami takutkan hal ini bisa terjadi di desa yang belum lakukan pemilihan. Olehnya itu, kehadiran kami ini untuk mempertanyakan masalah yang terjadi di desa tersebut,”cetusnya.
Setelah melakukan orasi, massa aksi kemudian melakukan hearing bersama Sekretaris dan beberapa Kabid Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil.
Kabid Kependudukan dan Pendaftaran Penduduk, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Pulau Morotai, Rusman Pauwah menjelaskan, terkait dengan pembuatan e-KTP saat ini sudah ada regulasi yang baru sehingga siap saja warga yang meminta untuk membuat e-KTP, maka kami langsung melayani secepatnya.
“Dirjen kependudukan sudah perintahkan kepada kami bahwa, untuk pembuatan e-KTP Disdukcapil tidak lagi meminta surat keterangan dari desa atau domisili pindah, dan kami lakukan ini berdasarkan regulasi yang ada,”terangnya
Dalam aksi tersebut terdapat sejumlah pernyataan sikap yakni, pertama mendesak panitia penyelesian sengketa Pilkades untuk membatalkan upaya pemelihan susulan di Desa Ngele-ngele Kecil, karena pemelihan sudah di pandang sah.
Kedua, mendesak panitia kabupaten untuk indentifikasi pelanggaraan hukum terkait penerbitan KTP siluman menjalang pilkades di Desa Ngele-ngele kecil. Ketiga, mendesak PMD dan panitia Pilkades Kabupaten untuk memberhentikan dan mempidanakan oknum panitia Pilkades dan pemerintahan desa yang di duga bersekongkol dengan salah satu oknum calon kades nomor urut 02.
Empat, mendesak kepada kepala Dinas Capil untuk memberhentikan oknum-oknum tertentu di dinas capil karena di duga berkerja sama dengan panitia Pilkades, dan salah satu calon kades untuk membuat dokumen kependudukan menjelang pemungutan suara pada Pilkades.
Kelima, minta kepada Pemerintah Daerah agar netral dalam melaksanakan Pilkades Kabupaten Pulau Morotai.
Massa aksi menambahkan, masalah ini akan dikawal. Jika ada data siluman maka ini bermasalah.
“Kami akan kawal terus sampai kapanpun permasalahan ini kami akan pertanyakan,”tegas mereka.
Penulis: Faisal