JAILOLO – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara telah menyetujui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2021-2026, setelah menggelar rapat pembahasan bersama pemerintah daerah di ruang Banggar Kantor DPRD Halbar, Rabu (30/6).
Ketua DPRD Halbar, Charles R Gustan, saat dikonfirmasi diruang kerjanya mengatakan, pembahasan RPJMD tersebut sebelumnya dibahas dengan kurung waktu selama kurang lebih tiga hari.
Ia bilang, pembahasan RPJMD sebelumnya di pending karena harus menyelesaikan rapat paripurna perampingan Organisasi Perangkat Daerah atau OPD bersama dengan pemerintah daerah.
“Setelah paripurna kami kemudian berangkat ke Jakarta untuk melakukan konsultasi setelah balik dari Jakarta kami kemudian langsung menindaklanjuti rapat pembahasan RPJMD lanjutan dan baru di sepakati pada hari ini,”kata Charles
Ia bilang, dalam rapat pembahasan tersebut, sebelumnya telah didiskusikan bersama pemerintah daerah dan hasilnya sudah mencapai 60 persen soal penyampaian masukan-masukan tentang poin-poin pentingnya di dalam RPJMD.
“Kami pun memberikan masukan tentang pokok-pokok pikiran melalui komisi maupun tim eksistensi lembaga kemudian memberikan ruang bagi unsur pimpinan fraksi untuk melakukan kajian-kajian RPJMD. Dari hasil itu, kemudian disatukan sehingga baru hari ini pimpinan secara lembaga mengambil keputusan menyepakati RPJMD tersebut,”ujarnya
Charles mengaku, meskipun dalam pembahasan tersebut banyak perdebetan maupun instruksi dari DPRD maupun pemerintah daerah. Namun setelah di singkronisasi dan kesimpulannya adalah pemerintah daerah diminta untuk mengkoreksi kembali tentang masukan pokok-pokok pikiran dari DPRD sebelum di konsultasikan ke Provinsi.
“Adapun poin-poin yang disampaikan oleh DPRD. Salah satunya adalah budaya tujuh suku asli Halmahera Barat tidak hanya ditampilkan saat pelaksanaan Festival Teluk Jailolo digelar, tetapi diminta dikaji kembali oleh pemerintah daerah agar membuat museum, sehingga ketika tamu undangan dari luar berkunjung ke Halbar dapat mengetahui kalau kita mempunyai budaya tuju suku,”tandasnya.
Penulis: Zulfikar Saman