JAILOLO – Warga Desa Hatebicara, Kecamatan Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara menggelar tradisi adat menyalakan ribuan obor di sepanjang bahu jalan maupun di pekarangan rumah-rumah warga dalam menyambut malam Lailatul Qadar.
Tradisi yang dinamakan ‘Ela-ela Kololi Gam’ ini, dilaksanakan setiap tahun pada malam 27 Ramadan. Malam ini diyakini merupakan waktu datangnya Lailatul Qadar atau malam seribu bulan.
Pantauan zonamalut.id, Antusias masyarakat juga tampak saat jalannya kegiatan. Zikir dan doa pun beriringan menambah khidmatnya suasana malam lailatulqadar.
Ketua pelaksana Ela-ela Kololi Gam, Faisal Buchori, mengatakan ada sekitar 4.000 obor lebih yang dipasang pada perayaan lailatulqadar tahun ini.
“Ela-ela merupakan kegiatan menyemarakan malam lailatulqadar dengan mempersiapkan pelita yang terbuat dari bambu dan ditempatkan di depan rumah dengan maksud menerangi kampung di malam ke-27 ramadhan,” ucap Faisal, Sabtu (8/5).
“Sekaligus menjadi semacam harapan mendapatkan keberkahan dan kemuliaan lailatulqadar. Dan tradisi ini secara turun-temurun terus dilestarikan sebagai kearifan local, khususnya di Maluku Utara,” sambungnya.
Imam Masjid Hatebicara, yang diwakili Haji Mukaram Patty, menambahkan kegiatan Ela-ela serta kololi gam (keliling kampung) yang digagas oleh pemuda Karang Taruna Desa Hatebicara ini merupakan hal yang sangat penting pada malam lailatulqadar.
“Sebagai peringatan buat kita semua. Jadi apabila dengan sungguh-sungguh kita sambut malam Ela-ela atau lailatulqadar, maka harus dengan selayaknya kita syukuri dengan kalimat-kalimat Allah,” ujar Mukaram.
Ia bilang, kololi gam adalah pengingat bahwa ini adalah warisan orang tua dulu kepada generasi hari ini yang tak boleh dilupakan.
“Insyaallah kegiatan seperti ini akan tetap diagendakan setiap tahun di Desa Hatebicara,” ungkapnya.
Penulis: Tim
Editor: Zulfikar Saman