DARUBA – DPC Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara menolak proyek penimbunan Water Front City (WFC) zona II di Desa Daruba. Proyek ini akan menelan anggaran sebesar 24 miliar.
Mereka menyarankan agar pemerintah daerah ada baiknya anggaran sebanyak itu, diarahkan ke pemberdayaan masyarakat atau pembangunan lainnya.
“Karena sangat tidak urgen timbun laut dengan kondisi Morotai saat ini yang dilanda krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19,”tegas Sekretaris DPC Partai Gerindara Osel kepada zonamalut.id, Selasa (23/3).
Osel bilang, penolakan proyek timbunan WFC itu, dengan berbagai pertimbangan sehingga pihaknya melakukan penolakan. Menurutnya,
anggaran timbunan sebesar 24 miliar tersebut hanya menguras anggaran daerah.
“Karena penimbunan laut Daruba itu sudah dipastikan akan merusak ekosistem yang ada dilaut khusus di depan Daruba. Termasuk dapat menggangu kehidupan para nelayan,”tegasnya
”Ekosistem laut misalnya terumbu karang pasti rusak, kehidupan nelayan pasti terganggu, apalagi tempat parkir Perahu dekat dengan pemukiman. Jika digeser maka akan sangat berdampak terhadap mereka,”sambungnya
Kata dia, kika terjadi penimbunan. Maka bisa berpengaruh terhadap abrasi pantai khususnya di pulau-pulau yang ada di Daruba.
”Timbun laut itu harus ditolak, karena jangan sampai akan mempengaruhi abrasi pantai di pulau pulau yang ada di depan. Ini penting digaris bawahi sehingga dengan pertimbangan itu, kami menolak,”pungkasnya.
Penulis: M Faisal Kharie