Hi Asrun Padoma Nahkodai PDM Morotai

Foto bersama pimpinan 13 terpilih PDM Pulau Morotai || Foto: Ical

Hi Asrun Padoma, akhirnya menahkodai Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, periode 2022-2027.

Mantan Wabup Morotai ini terpilih, melalui Musyawarah Daerah (Musyda) ke-4 PDM Kabupaten Morotai.

Yang berlangsung di gedung Morotai Islamic Center Desa Gotalamo, Kecamatan Morotai Selatan, pada Sabtu (02/09) malam.

Dengan demikian, Hi Asrun Padoma langsung menggantikan ketua PDM Morotai sebelumnya Hi Qubais Baba.

Pantauan zonamalut.id, dalam musyawarah terdapat 18 calon yang maju memperebutkan jabatan ketua PDM maupun unsur pimpinan 13.

Dari hasil Musda itu, 13 orang menjadi pimpinan PDM yakni Hi Asrun Padoma dan Hi Musanif Sibua memperoleh suara yang sama dan paling banyak dari 11 peserta lainnya.

Yakni masing masing mendapat 33 suara, disusul Hi Rajak Lotar 32 suara, sementara Kadhan Lobi, Amrin Sibua dan Alhadar Djaguna juga memperoleh suara yang sama yakni 30.

Kubais Baba 29 suara, Jalil Naki 28 suara, Darmin Djaguna 27 suara, Irfan Hi Abd Rahman dan Nasrun Mahasari memperoleh 26 suara, sedangkan Fahmi Djaguna 25 suara dan Marhaban Safi meraih 24 suara.

Lantaran Hi Asrun Padoma dan Hi Musanif Sibua memiliki suara yang sama, maka para pimpinan 13 itu kembali bersepakat untuk mengangkat Asrun sebagai ketua, kemudian Sekretaris Amrin Sibua dan Bendahara Kadhan Lobi.

Dalam sambutannya, Hi Asrun Padoma menyampaikan, bahwa pimpinan 13 mengamanatkan kepada saya untuk di pilih sebagai ketua PDM di satu periode kedepan.

Untuk itu, kita juga akan bicarakan di raker apa yang sudah diletakan batu pertama. Maka kita akan bekerja sama apa yang sudah digagas oleh ketua Aisyiyah.

Maka yang belum jalan, Insya Allah kita akan sama-sama pikirkan dalam rapat.

“Karena jika kita berdiri sendiri akan tidak bisa, karena kepemimpinan Muhamadiyah itu kolektif kolegial, tidak ada yang lain. Tapi hanya kolektif kolegial,” ucap Asrun.

Asrun bilang, keputusannya adalah keputusan bersama. Untuk itu, kita butuh kerjasama yang baik.

Kita jangan seperti daerah-daerah yang lain, ketika bermusyawarah dan habis bermusyawarah sudah selesai. Nanti 5 tahun kedepan baru bermusyawarah lagi.

“Jadi jangan seperti itu, mari kita aktif, secara menyeluruh kita tidak punya duit tidak ada lagi,” imbuhnya

“Yang paling penting adalah ke ikhlasan kita, karena Muhammadiyah mengajarkan kita adalah ikhlas, baik itu berupa uang, ikhlas betul-betul berjuang dan ikhlas bekerja untuk membantu,” pungkasnya


Penulis: Faisal Kharie
Editor: Faisal Kharie

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *