Tim Seleksi (Timsel) Calon Anggota Bawaslu Maluku Utara Periode 2022-2027 diingatkan untuk tetap objektif dan jangan terjebak isu liar.
Diketahui, Pleno Timsel Calon Anggota Bawaslu Maluku Utara akan menetapkan 6 dari 12 calon anggota Bawaslu yang sudah lulus seleksi tertulis (CAT) dan tes psikologi, untuk dikirimkan ke Bawaslu RI.
Ketua Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Maluku Utara, Aldrin Tarussy mengatakan, semua aturan dan tata cara teknis terkait kerja-kerja Timsel sudah jelas dan sangat terbuka terhadap masyarakat.
“Berkaitan dengan kerja Timsel sudah jelas dan sangat terbuka terhadap masyarakat,” jelas Aldrin, kepada wartawan, Minggu (31/07).
Aldrin bilang, kaitan dengan isu yang berkembang bahwa kedapatan beberapa calon anggota Bawaslu yang pernah disidang atau diberi peringatan oleh DKPP maupun dicurigai yang punya afiliasi dengan Partai Politik, Timsel harusnya lebih objektif dalam melihat hal tersebut dan jangan muda terpengaruh dengan muda.
“Contohnya jika ada yang pernah disidang oleh DKPP, Ya Timsel menggunakan kewenangannya untuk meminta, membaca dan melihat hasil putusan sidang tersebut. Apakah pelanggaran yang diputuskan berat atau ka hanya diberikan peringatan,” tuturnya
“Sedangkan yang dicurigai ada yang punya afiliasi dengan Partai Politik, Ya Timsel juga tinggal menggunakan kewenangannya untuk mengakses data Sipol dengan cara berkoordinasi dengan lembaga KPU. Sesimpel itu sebenarnya, agar Timsel tetap objektif dan tidak mudah terpengaruh oleh isu liar diluar sana,” sambungnya
Menurut Aldrin, ke 12 orang yang lolos adalah Putra-putri terbaik Maluku Utara, dan kelima Timsel yang diutus oleh Bawaslu RI juga merupakan orang-orang yang kompeten dan memiliki latar belakang ilmu yang mumpuni.
“Untuk itu, mereka bisa menciptakan produk anggota Bawaslu yang lebih baik dan lebihnya menggambarkan ciri khas ke-indonesiaan,” katanya
Ia menambahkan, secara organisasi meyakini kerja Timsel pasti sangat profesional dalam bekerja.
“Atas nama GMKI Maluku Utara kami yakin 12 orang yang lolos sampai ketahap ini merupakan Putra-putri terbaik Maluku Utara, dan yang menjadi Timsel juga rata-rata akademisi. Jadi, kami percaya dapat melahirkan produk anggota Bawaslu yang lebih baik dan tentunya jangan mengabaikan ciri khas ke-indonesiaan yakni keragaman, kesetaraan gender dan pluralisme,” pungkasnya
Penulis: Jovi Pangkey
Editor: Faisal Kharie