Kepala Dinas Komunikasi, Informasi dan Persandian Halmahera Utara, Rymond Batawi angkat bicara soal beredar video viral Bupati Frans Manery yang mengancam bunuh pengunjuk rasa.
Rymond yang juga Juru bicara Pemkab Halmahera Utara itu, menjelaskan penyebab marahnya atasannya lantaran demonstrasi GMNI tidak beretika.
BACA JUGA:
Viral Video Bupati Halmahera Utara Ancam Bunuh Pengunjuk Rasa
“Demonstrasi atau unjuk rasa adalah sebuah gerakan protes yang dilakukan sekumpulan orang di depan umum. Tujuannya untuk menyatakan pendapat. Hal ini dilindungi oleh undang-undang. Tapi apa jadinya jika demo dilakukan tidak beretika, seperti yang dilakukan GMNI Halut hari ini,” ujarnya.
Menurut Rymond, salah satu orator GMNI, Wilson Musa, berorasi soal sejumlah kasus korupsi dan meminta pemda menemui pendemo.
“Namun niat baik Bupati dan pimpinan OPD menemui pendemo dari GMNI yang hanya kisaran puluhan orang itu disambut dengan tidak sopan. Bagaimana tidak, setelah mendengarkan orasi dari pendemo, Bupati hendak berbicara, mic malah dimatikan tanpa mau memberikan kesempatan Bupati untuk bicara,” jabarnya.
Tuduhan korupsi yang didemokan, sambungnya, akhirnya membuat pemda melapor balik pendemo dengan tuduhan pencemaran nama baik.
“Saya menyesalkan sikap GMNI ini. Niat baik pemda menerima dengan baik untuk mediasi tapi disambut dengan tidak beretika. Apa yang mau disampaikan coba, kalau respon baik dari kami tidak diberi ruang untuk menjelaskannya. Hal ini akan menjadi pemberitaan yg tidak berimbang dan fitnah belaka,” tandas Rymond.
Penulis: Jovi
Editor: Zulfikar Saman