TOBELO — Aksi pengrusakan kantor Desa serta pembakaran inventaris Soasangadji Dim-Dim berupa mobiler hingga pemalangan kantor Desa oleh warga beberapa waktu yang lalu turut disesalkan oleh Kades Samuel Talasi yang menuding aksi unjuk rasa penolakan pelantikan kades tersebut diduga dimotori oleh oknum-oknum tertentu yang tidak merasa puas atas hasil Pilkades yang berlangsung secara serentak bulan
Samuel kepada wartawan Jumat ( 22/11) menegaskan, aksi pembakaran serta pernyataan oleh salah satu oknum warga yang mengatasnamakan warga masyarakat dinilai sebagai bentuk kekecewaan yang tidak berdasar.
Menurutnya, tudingan warga terkait dengan pengelolaan Dana Desa(DD) dalam kurun waktu selama tiga tahun dia memimpin selalu disampaikan kepada masyarakat secara transparan dibuktikan dengan penyampaian laporan pemeriksaan secara rutin oleh Inspektorat.
“Bagi saya tindakan tersebut bagian dari kecemburuan Pilkades kemarin,makanya ada oknum yang kemudian membawa sejumlah masyarakat untuk bertindak semena-mena,”tegasnya.
Terkait dengan tuntutan warga itu, tentunya bisa ditempuh dengan menyampaikan laporan ke Badan Pemusyawaratan Desa (BPD) untuk.meminta pertanggung jawaban jika didirinya dinilai menyalahi prosedur pengelolaan dana desa.
“Saya masih bingung, apa kesalahan saya.Karena soal pengelolaan dana desa sebagaimana tudingan sejumlah warga ini,hampir secara rutin ada pemeriksaan dan laporan yang disampaikan ke Inspektorat,”terangnya.
Dia juga menilai desakan sebagian warga untuk membatalkan pelantikannya sebagai kades terpilih merupakan tindakan yang tidak mestinya dilakukan. Ini mengingat tahapan pelaksanaan Pilkades sendiri berjalan secara transparan dan profesional. Olehnya itu, dengan terpilihnya dia sebagai kades yang secara ditetapkan melalui SK Bupati itu, agar dapat diterima oleh seluruh elemen masyarakat dengan menghilangkan berbagai perbedaan yang ada.
“Harapan saya semua pihak agar menghilangkan perbedaan yang ada demi kemajuan desa Soangadji Dim-dim kearah yang lebih baik,”pintanya.
Reporter: Donal Moraka