Kekurangan Dokter Gigi dan Radiologi di RSUD Jailolo, Syafrullah : Mempengaruhi Sistem Pelayanan

JAILOLO –  Usulan farmasi  tenaga dokter gigi serta tenaga radilogi oleh Badan Kepegawaian  Daerah (BKD) Kabupaten Halmahera Barat dalam kuota CPNS tahun 2020 yang tidak ada peminat. Hal ini juga turut mempengaruhi sistem pelayanan di RSUD Jailolo. Pasalnya, kebutuhan tenaga dokter dan radilogi tersebut sangat membantu dalam meningkatkan  pelayanan RSUD Jailolo, terlebih lagi upaya peningkatan status RSUD Jailolo ke tipe D ke C.

Dirut RSUD Jailolo, Syafrullah Radjiloen kepada  wartawan di ruang kerjanya, Selasa (18/12) mengaku, untuk kebutuhan tenaga  dokter khususnya dokter gigi di rumah sakit minimal dua orang. Sementara yang baru tersedia hanya satu orang, itupun dokter umum bukan dokter spesialis, demikian halnya dengan tenaga radilogi, sebagai salah satu persyaratan dalam menunjang RSUD Jailolo naik status menjadi tipe C.

“Sebenarnya kami memang butuh tambahan dokter gigi dan petugas Radiologi cuman tidak ada pendaftar dalam perekrutan seleksi CPNS pada akhir November lalu , kalau sesuai persyaratan Rumah sakit tipe C tenaga dokter gigi itu harus dua orang, tetapi sementara ini dokter gigi yang umum baru satu orang itupun bukan spesialis kalau yang spesialis kami disini sudah ada malahan lebih.”terangnya.

“Harapan kami ada yang mendaftar tapi mungkin karena jurusan dokter gigi umum juga terbatas atau mungkin ada yang ikut di tempat lain, sama halnya dengan Radiologi mungkin karena mereka lihat kuotanya hanya satu jadi mereka mungkin menyebar ke Kabupaten yang lain.”sambungnya.

Ia bilang, untuk RSUD Jailolo sendiri sejauh ini  sudah ada tiga dokter gigi yakni, dokter gigi untuk umum satu dan dua orang dokter gigi spesialis. Namun dibutuhkan satu orang lagi untuk dokter gigi umum. Sedangkan, untuk tenaga radilogi dilihat dari penyiapan fasilitas berupa peralatan radilogi ditahun 2019 telah disiapkan. Dimana, seluruh peralatan  direncanakan bakal di lakukan uji coba dalam waktu dekat.

”Untuk tenaga radiologi wajib di rumah sakit karena di Puskesmas tidak ada kalau untuk tenaga dokter gigi di Puskesmas juga butuh karena pengembangan pelayanan masyarakat  juga harus dari puskesmas jadi penguatan di puskesmas.”pungkasnya. (*)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *