Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Poengky Indarti, menyesalkan tindakan tak terpuji dari oknum polisi yang memukul warga Desa Guaemaadu, Halmahera Barat, pada Senin, (24/6).
Oknum polisi bernama Brigpol Charles Aniky alias Cale yang merupakan ajudan Bupati Halmahera Barat, James uang, diketahui memukul Hardi Dasim alias Don Joao yang sedang menyampaikan aspirasinya terkait kelangkaan BBM di Halbar.
Poengky menyesalkan tindakan yang dilakukan salah anggota Polres Halbar itu, karena, menurutnya kekerasan berlebihan berupa pemukulan kepada seorang masyarakat yang menyampaikan aspirasinya, sangat tidak dibenarkan.
Menurutnya, aspirasi yang disampaikan berupa kelangkaan BBM bersubsidi di Halmahera Barat. Meski begitu, Poengky mengapresiasi langkah Kapolres Halbar yang langsung menarik oknum tersebut, dari posisinya sebagai ajudan bupati.
“Kami menyambut baik langkah sigap dan tegas Kapolres Halmahera Barat, yang segera mencopot tugas pelaku selaku ajudan bupati, dan menarik kembali ke Polres Halmahera Barat untuk diperiksa propam,” ungkapnya
Sebagai seorang anggota Polri, Poengky bilang, pelaku seharusnya mengedepankan pendekatan humanis dalam menghadapi masyarakat.
“Janganlah melakukan kekerasan kepada masyarakat. Apalagi kepada masyarakat yang menderita akibat kelangkaan BBM bersubsidi. Karena sebagai anggota Polri yang ditugaskan di mana saja, pelaku harus bersikap humanis, melayani, mengayomi, dan melindungi masyarakat,” tegasnya.
Kompolnas berharap pemeriksaan propam terus dilakukan, dan kepada pelaku harus beri sehingga akan memberikan efek jera.
Penulis: Zulfikar Zaman