JAILOLO – Wakil Bupati Halmahera Barat, Maluku Utara, Djufri Muhamad mengaku, dalam menata tata kelola pemerintahan dan keuangan daerah dibutuhkan team work yang kuat dan solid.
“Saya kira dua hal ini juga sangat berpengaruh, jika tidak di tata dengan baik, akan sulit kita wujudkan konsep Diahi Halmahera Barat yang sudah kami sampaikan saat kampanye,”kata Djufri, saat membuka kegiatan Musrenbang di Kecamatan Loloda, Senin (22/3).
Orang nomor dua di Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat ini, juga menyoroti operasional seperti
belanja BBM di Bagian Umum Setda Halbar.
Menurutnya, biaya yang melekat di Daftar Isian Pelaksana Anggaran (DIPA) terbilang cukup besar.
“Cukup besar belanja BBM sekretariat daerah, harus lebih hemat lagi,”aku Djufri
Djufri bilang, usai dilantik sejak 26 Februari lalu, ia mengaku, jumlah hutang pihak ketiga yang ditinggalkan pemerintahan sebelumnya sebesar Rp260 miliar. Angka ini, kata dia, terbilang cukup besar.
“Namun dalam kurun waktu tiga Minggu, angka hutang sebesar itu berhasil ditekan menjadi Rp 180 milyar, dengan cara mengkroscek kembali kefalidan jumlah hutang tersebut,”katanya
“Meski angka hutang rill Pemda sudah ditekan turun jauh, namun, upaya penghematan terus dilakukan,”tandasnya.
Penulis: Zulfikar Saman