Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Halmahera Barat menggelar simulasi pemungutan dan perhitungan suara pada Pemilihan Calon Gubernur-Wakil Gubernur serta Bupati dan Wakil Bupati yang berlangsung di halaman Kantor KPU Halbar, pasa Jumat (22/11/2024).
Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Ketua KPU Halmahera Barat Babul Mansur Sayfuddin yang dihadiri oleh Pjs Bupati Halbar yang diwakili oleh Staf Ahli Silas Palias, Kapolres Halbar, AKBP Erlichson, Kejari Halbar Kusuma Jaya Bulo, Ketua DPRD Ibnu Saud Kadim, dan Kepala Kesbangpol Asnat Sowo.

Ketua KPU Halbar Babul M Sayfuddin mengatakan simulasi sangat penting terutama bagi para seluruh KPPS, PPS, serta PPK yang baru saja diberikan pembekalan.
“Dengan simulasi ini, mereka dapat mendalami masalah dan kendala teknis mulai dari proses distribusi logistik hingga pengelolaan pemilih,” ujarnya.
Ia berharap, PPK, PPS dan KPPS dapat mengikuti dan melaksanakan sesuai dengan tugas yang diberikan dengan baik pada hari pemilihan 27 November 2024.
Sementara Pjs Bupati Halbar Dheni Tjan yang diwakili Staf Ahli SDM dan Kemasyarakatan, Silas Palias dalam sambutannya mengatakan, pemilihan umum merupakan pilar utama dalam penyelenggaraan demokrasi proses pemungutan suara dan perhitungan suara yang berjalan dengan baik tidak hanya memastikan hak politik warga negara untuk terpenuhi tetapi juga menjadi indikator keberhasilan dalam menjaga integritas.
“Oleh karena itu simulasi ini merupakan bagian integral dari upaya kita untuk mengantisipasi berbagai kendala teknis dan memperkuat kapasitas penyelenggaraan pemilu dalam rangka menyukseskan pemilihan umum di tahun 2004 ini,” katanya
Menurutnya, proses pemungutan dan perhitungan suara seringkali menjadi titik krusial yang berpotensi menimbulkan tantangan seperti perbedaan pemahaman prosedur kesalahan administrasi hingga potensi konflik yang bisa sewaktu-waktu terjadi .
“Melalui simulasi ini kita dapat mengidentifikasi dan mengoptimalisasikan kendala teknis maupun non teknis serta keterampilan petugas agar mampu bekerja sesuai dengan postur dan standar operasional yang ditetapkan, disamping itu
membangun kepercayaan masyarakat terhadap sistem pemilu yang berkeadilan dan transparan bagi warga,”sambungnya.
Dalam pelaksanaan simulasi ini, Ia mengimbau kepada seluruh peserta untuk mengikuti setiap tahapan dengan seksama guna memahami secara mendalam mekanisme pemungutan dan perhitungan suara secara bersama-sama menggunakan pendekatan evaluatif agar setiap kekurangan dan yang ditemukan dapat segera diperbaiki dapat segera dievaluasi.
“Saya juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mendukung kelancaran proses ini karena keberhasilan Pemilu bukan hanya tergantung pada penyelenggara saja tetapi juga merupakan hasil kerja bersama seluruh komponen bangsa dan negara kesatuan republik,” imbuhnya.
Pantauan di lokasi, simulasi layaknya pelaksanaan pemungutan suara sebenarnya, yang mana terdapat anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) yang bertugas memanggil calon pemilih untuk menentukan pilihannya di bilik suara. Kemudian, mengarahkan pemulih untuk memasukkan surat suara ke kotak suara.
Terakhir, proses penghitungan suara yang mana KPPS mendata terlebih dahulu saksi pasangan calon, hingga penetapan pasangan calon yang mendapatkan suara terbanyak.
Penulis: Zulfikar Saman