Selain penyerahan bantuan uang kepada korban bencana alam Tahun 2020, Bupati Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, Benny Laos melakukan kunjungan kerja (Kunker) di Desa Mandiri dan Desa Totodoku Kecamatan Morotai Selatan, Selasa (11/01).
Kunker Bupati Benny Laos di dua Desa itu dalam rangka melihat progres pekerjaan pembangunan talud, sekaligus dilakukan pencanangan secara simbolis.
Bupati Benny Laos, dalam kunjungannya mengatakan, saat ini samua desa yang terdampak bencana abrasi pantai sudah dikerjakan secara serentak, dan tahun ini semua pekerjaan tuntas, kecuali yang ada tambahan baru.
“Ini dikerjakan secara swakelola, sehingga semua pekerjaan masyarakat yang kerjakan, tapi standar ini sudah ditentukan jadi tidak ada yang dirugikan, masyarakat dapa duit, desa terlindungi dan tidak ada komplen karena masyarakat yang kerja,”kata Benny.

Talud di Desa Mandiri, yang sementara dalam proses pekerjaan || Foto: Ical
Benny bilang, pekerjaan talud yang sementara berjalan itu di Desa Gurua Kecamatan Morotai Utara, Desa Sopi Kecamatan Morotai Jaya, Desa Kolorai, Mandiri dan Totodoku Kecamatan Morotai Selatan, serta lainnya.
“Memang untuk saat ini kita tangani yang urgensi dulu, tapi pada prinsipnya pembangunan talud ini akan di sambung terus sehingga rumah di pinggir pantai akan diperluasan. Jadi rata-rata rumah di pinggir pantai itu mundur 10-20 meter, hanya saja masyarakat sering melawankan. Makanya saya minta warga Desa Mandiri sepakat tidak boleh bangun rumah di pinggir pantai,”tuturnya.
Total keseluruhan anggaran pembangunan talud ini senilai Rp 2 miliar lebih, dan ini dikerjakan dengan cara swakelola oleh masyarakat, bukan Dinas PU yang kerja tapi masyarakat yang kerja.
“Semua masyarakat yang kerja itu, jadi masyarakat tidak bisa komen kalau rusak, karena dorang yang karja, dan kalau dorang curi semen dan besi maka dorang yang tanggungjawab sandiri,”tegasnya.
Sementara, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pulau Morotai M. Ramlan Drakel mengatakan, untuk pekerjaan talud di Desa Mandiri dan Desa Totodoku ini masing-masing panjangnya 100 meter. Tapi, akan dilakukan penambahan 100 meter lagi.
“Jadi untuk Mandiri dan Totodoku ini nanti ditambah lagi di tahun anggaran 2022 ini,”ucap Ramlan.
Ia menambahkan, pekerjaan talud ini kalau kita tidak lakukan swakelola maka akan menghabiskan anggaran miliaran rupiah, namun kalau kita swakelola hanya sekitar 300 juta saja.
“Kalau tender anggaran terlalu besar, jadi kami kase lanjut untuk kelola mengunakan alat sendri, karena pekerjaan ini tidak bisa manual,”pungkasnya.
Diketahui, hadir dalam kegiatan itu, Kepala BPBD Morotai, Muslim Djumaati, Kabag Humas Takdir Abdul Aziz, Camat Morsel Darmin Djaguna, Kabag Protokoler Abdul Karim, dan Ketua PPK Morotai Sherly Tjoanda, serta para keterwakilan penerimaan bantuan bencana.
Penulis: Faisal