JAILOLO – Lembaga Banau Institute 1914 di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara menggelar dialog sekaligus deklarasi dukung Kapita Banau sebagai Pahlawan Nasional di Aula Bidadari Kantor Bupati, Selasa (30/3).
Dialog yang bertemakan “Banau Jejak Juang Perang Jailolo 1914” ini dipandu oleh M Idhar Bakri selaku moderator bersama lima narasumber lainnya.
Mulai Ada Titik Temu Kapita Banau Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional
James-Djufri Komitmen Perjuangkan Kapita Banau Jadi Pahlawan Nasional
Mereka diantaranya, Wakil Bupati Halmahera Barat, Djufri Muhammad, Andi Sumar Karman, selaku Dosen Antropologi Unkhair dan Peneliti The Tebings, Irfan Ahmad, Dosen Sejarawan Unkhair dan Peneliti The Tebings, Safrudin Abdurahman, Dosen Sejarawan Unkhair dan Peneliti The Tebings dan Dr. M. Ridha Ajam, M.Hum, Ketua TP2GD Maluku Utara serta Pengkaji Persyaratan CPN Peneliti Yayasan The Tebings.
Presidium Banau Institute 1914, Fahmi Albaar mengatakan, perjuangan Kapita Banau sederajat dengan pahlawan – pahlawan nasional lainnya sehingga Kapita Banau layak diusul menjadi Pahlawan Nasional.
“Insyaallah dengan perjuangan ini kita bisa mengangkat Kapita Banau sebagai pahlawan Nasional,”teriak Fahmi dengan suara yang lantang di hadapan para undangan
Dia meminta kepada Wakil Bupati Halmahera Barat, Djufri Muhamad agar segera membentuk Tim Peneliti, Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) untuk disegerakan menyusun naskah perjuangan Kapita Banau dan di usulkan untuk menjadi bagian dari Pahlawan Nasional.
“Ucapan terima kasih kepada Dosen Unkhair sekaligus sebagai Tim Peneliti The Tebings yang sempat hadir di kegiatan ini. Kemudian pemerintah daerah yang sudah memberikan dukungan untuk mendorong dan mengusul Kapita Banau sebagai Pahlawan Nasional,”katanya
Ketua TP2GD Maluku Utara serta Pengkaji Persyaratan CPN Peneliti Yayasan The Tebings, Dr. M. Ridha Ajam, M. Hum, mengatakan, di masa pemerintahan James Uang dan Djufri Muhamad yang ia lihat di media cetak maupun online
sangat mendukung pencetusan Kapita Banau sebagai Pahlawan Nasional.
“Kami Tim Peneliti dan Tim Pengkaji senantiasa akan membantu untuk menaskai perjuangan Kapita Banau sebagai Pahlawan Nasional,”kata Ridha
Ridha berharap usulan Kapita Banau sebagai Pahlawan Nasional butuh kerja sama yang baik dari semua pihak.
“Saya pastikan ketika kita sama-sama bekerja untuk mencetuskan Kapita Banau sebagai Pahlawan Nasional Insya Allah pasti dimudahkan,”ujarnya
“Kami berencana Tanggal 6 April 2021 ini, kita akan usulkan dokumen naskah perjuangan Kapita Banau sampai dengan selesai untuk proses tahap 1 dan saya ajak teman-teman sekalian agar senantiasa bisa bekerja sama sehingga semua dapat berjalan dengan baik, serta meminta dukungan pemerintah untuk mendukung dalam penyusunan naskah perjuangan Kapita Banau sehingga semua berjalan sesuai yang kita harapkan,”sambungnya.
Wakil Bupati Halmahera Barat Djufri Muhamad, memberikan apresiasi kepada lembaga Banau Institut 1914. Dimana kata dia, keinginan besar anak-anak muda yang tergabung dalam Banau Institut 1914 dengan semangat tinggi mendorong Kapita Banau sebagai Pahlawan Nasional.
“Saya berharap ini harus tetap dilanjutkan dengan perang perjuangan Kapita Banau dengan tujuan demi kemajuan pembangunan di Halmahera Barat,”kata Djufri
Djufri bilang, sebuah bangsa ini harus menyadari bahwa keberadaan di daerah ini adalah hasil dari upaya perjuangan para pendahulu yang telah mengorbankan jiwa dan raganya demi kesejahteraan masyarakat Halbar hingga hari ini.
“Kesadaran kita akan hal ini akan menjadikan kita sadar tentang identitas dan jati diri kita terhadap bangsa. maka tak heran jika the founding father bangsa Presiden Ir. Soekarno berkata jangan sekali-kali melupakan sejarah. Sebab, jika kita sekali saja melupakan sejarah maka kita dipastikan akan terombang ambing disebabkan kita telah kehilangan jati diri sebagai bangsa,”tutur Djufri mengutip
Mantan Anggota DPRD Halmahera Barat tiga periode mengaku, Halmahera Barat mempunyai
sepak terjang bagi para pendahulu, memperjuangan dan membela daerah. Salah satunya adalah Kapita Banau yang menjadi pemimpin dalam perang Jailolo atau Rogu Lamo tahun 1914.
“Banau dan segenap pasukannya pada saat itu menjadi momok yang sangat menakutkan bagi para penjajah Belanda. hal ini sangatlah wajar sebab perlawanan banau memang didasari atas penindasan pihak penjajah belanda kepada masyarakat dalam bentuk pungutan pajak (Blasting), maka dari sinilah perlawanan dimulai hingga akhirnya perjuangan itu terbayar dengan Banau dieksekusi ditiang Gantung,”tuturnya
Katanya, perjuangan Banau yang sedemikian hebat harus mendapatkan apresiasi dari seluruh masyarakat Halbar, sebagai wujud apresiasi kita terhadap jasa Banau dalam melawan penjajah.
“Karenanya dalam dialog ini saya mengharapkan agar ada titik temu dan referensi yang kuat yang bisa kita perjuangkan untuk menetapkan gelar Pahlawan kepada Banau. sebab Banau sudah berjuang dalam peperangan melawan Belanda, maka tugas kita adalah memperjuangkan gelar Pahlawan Nasional Kapita Banau, karena dengan cara ini kita bisa
membalas jasa Kapita Banau,”sambungnya
Usai pembukaan dialog dan deklarasi dilanjutkan dengan
penyerahan Naskah Biografi Perjuangan Banau serta penyerahan Kaos Institute Banau dari Dr. M. Ridha Ajam, M.Hum,
Selaku Ketua TP2GD Maluku Utara serta Pengkaji Persyaratan CPN Peneliti Yayasan The Tebings kepada Wakil Bupati Halbar Djufri Muhammad.
Kemudian dilanjutkan dengan penandatnganan petisi dukungan Kapita Banau sebagai Pahlawan Nasional oleh Wakil Bupati Djufri Muhamad diikuti Forkopimda dan seluruh Ahli Waris.
Penulis: Zulfikar Saman