TERNATE – Badan Meterologi Klimatoligi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kelas III Ternate menyatakan Maluku Utara merupakan daerah yang paling rawan tsunami jika dibandingkan daerah-daerah lain yang ada di Indonesia.
“Tektonik atau lempeng-lempeng yang ada di Maluku Utara ini sangat kompleks, dimana ada 4 mokro lempeng kecil dan dikeliling oleh 3 lempeng besar, maka potensi dari mikro lempeng tersebut sangat mendukung terjadinya gempa besar serta bisa menimbulkan gempa pemicuh tsunami,”kata Kepala BMKG Statiun Geofisika Kelas 3 Ternate, Andri Wijaya kepada zonamalut.id Rabu (27/1).
Andri bilang, panjang dari lempeng tersebut sangat luar biasa, ujungnya itu hampir mendekati pulau Sulawesi melintas kepulauan Maluku hingga sampai ke Manokwari dan ada sambung ke sesar yapen.
“Selain itu, Maluku Utara juga memiliki potensi megathrust yang kekuatan gempanya sangat keras jika bertemu dengan lempeng yang dapat menimbulkan tsunami,” jelasnya.
Dia menambahkan, pemerintah Provinsi Maluku Utara itu harus memahami bahwa Maluku Utara ini merupakan daerah yang paling rawan akan gempa, karena wilayah ini masuk dalam jalur lempeng tektonik aktif.
“Maluku Utara ini memiliki gunung-gunung api yang masih aktif baik itu di permukaan darat dan dibawah permukaan laut yang sangat berpotensi bisa terjadi longsor di permukaan darat maupun memicuh tsunami dibawah laut, makanya Pemerintah daerah harus paham betul mau mengevakuasi warga kemana jika tsunami terjadi,”ujarnya.
Menurut Andri, wilayah Maluku Utara ini memiliki potensi megathrust yang dapat menimbulkan gempa yang sangat besar dan dapat menyebabkan tsunami.
“Sehngga dengan potensi tersebut, pihaknya telah membuat modeling dengan menyusun lokasi-lokasi mana yang berpotensi terjadinya tsunami dengan membutuhkan waktu 10 hingga 30 menit untuk evakuasi warga”pungkasnya
Penulis: Chaca