Manajer Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Ibnu Hamid Desa Darame, Kecamatan Morotai Selatan, Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, Adrianus Balumba membatah adanya dugaan penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) Subsidi jenis Pertalite ke pengecer menggunakan galon.
“Informasi itu tidak benar, kalau karyawan SPBU Ibnu Hamid menjual minyak Pertalite ke pengecer pada Minggu malam,” tegas Adrianus, ketika ditemui zonamalut.id, Senin (07/11).
“Jadi, informasi terkait dugaan penjualan BBM Subsidi jenis Pertalite itu tidak benar, karena yang dijual ke pengecer itu hanya Pertamax, sementara Pertalite tidak dijual ke pengecer karena minyak subsidi,” sambungnya
Menurut Adrianus, pada hari Minggu kemarin itu karyawan kami mau melakukan penjualan BBM Pertamax di malam hari, hanya saja mereka (Karyawan) tidak sempat menjual ke pengecer karena saya sudah hentikan.
“Waktu saya dapat informasi dan menghentikan kegiatan penjualan minyak di malam hari, itu disaksikan beberapa petugas yang sempat mendatangi lokasi SPBU. Bahkan, mereka juga melihat semua galon belum ada isinya,” katanya
Ia menambahkan, kuota BBM baik subsidi mau non subsidi yang masuk pada Minggu tanggal 6 November 2022 sebanyak 20 KL atau Ton, diantaranya Pertalite 10 KL, Pertamax 5 KL, Bio Solar 5 KL.
“Kemarin waktu minyak masuk itu kami langsung membuka pelayanan Pertalite 5 KL dan Solar 5 KL serta sebagian Pertamax kami lakukan pengisian di KM. Kolorai, dan hari ini pelayanan Pertalite 5 KL sehingga tersisa Pertamax,” terangnya
“Jadi penjualan BBM tidak bisa di malam hari, karena belum ada perintah,” pungkasnya
Editor: Faisal Kharie