JAILOLO — Sungguh ironis nasib warga desa Mutui yang berada di dataran rendah, bertahun-tahun harus bertahan hidup dengan mengungsi dikala musim hujan. pasalnya, jika banjir besar turun dari pengunungan tidak bisa mengalir kelaut karena selokan yang berada dibawah badan jalan tersumbat karena terlalu kecil.
Hal ini menyusul salah satu tokoh masyarakat desa Mutui, man saat ditemui wartawan mengatakan,saat musim penghujan dan bertepatan dengan air laut pasang maka terjadi banjir didesa kami hingga masuk ke pemukiman warga.
“Hal ini sering kali terjadi dan sepuluh rumah yang berada di dataran rendah harus tergenang air,”terangnya.
Hal senada juga disampaikan sekretaris desa (sekdes) Fadli kepada wartawan, Rabu (20/11) menjelaskan, dampak banjir yang terjadi pada desa setempat. Karena jalan yang ada dari tekungan memasuki pelabuhan ada selokan dibawah badan jalan dengan ukuran yang cukup kecil, jumlahnya sekitar empat selokan.
“Akibatnya, terlalu kecil selokan-selokan ini tersumbat sehingga pada saat musim hujan air tidak bisa mengalir keluar apalagi bertepatan air laut pasang,hingga berulangkali mengakibatkan banjir,karena air meramban naik kedesa,ada sepuluh rumah yang terkena banjir dan hampir rata-rata mengungsi.”katanya
Meski begitu dia berharap agar Pemerintah Daerah bisa menindak lanjuti masalah ini, agar bisa menambah saluran disamping jalan, supaya air tidak naik kedesa.
“Air dari gunung menuju laut itu deras,karena selokannya hanya tiga maka sering tersumbat,”pungkasnya
Ditambahkan, sudah berulangkali kordinasi ke Pemda,namun hingga kini tidak tau kendalanya apa,sehingga belum diakomodir.
“Demi masyarakat kami pemerintah desa sangat berharap atas uluran tangan pemerintah kabupaten,”tandas Faldi.
Terpisah, Kadis PUPR Halbar M Yusuf yang dikonfirmasi mengaku, sudah menerima laporan dari warga desa setempat.
“Iya pihak desa sudah koordinasikan ke kami, dan kami akan usulkan di tahun depan,kami upayakan sesuai anggaran yang ada.”singkat Yusuf
Reporter: Zulfikar Saman