Mengkritisi Operasional Pilar Sosial Tak Cair, Dua Pengurus Makayoa di Delete dari Grup Makayoa


JAILOLO – Kepala Biro Halmahera Barat SKH Fajar Malut, Iin Afryanti, dan Pimpinan Redaksi berita online Maluttuday.com Saiful Safrudin, mendadak dikeluarkan dari grup organisasi Makian Kayoa (Makayoa), Kabupaten Halmahera Barat (Halbar) yang diketuai oleh Samsuri Madjid yang juga kepala Dinas Sosial Halbar. Jum’at, 27 Desember 2019.

Kedua orang yang memperoleh jabatan strategis dalam organisasi keluarga Makayoa Halbar tersebut, dikeluarkan paska internal rapat organisasi Makayoa yang dipusatkan di villa Gaba desa Guwaemaadu kecamatan Jailolo, milik Sahril Abdul Rajak. 27 Desember 2019.

Iin Afryanti dan Saiful, sebelum dikeluarkan dari grup, Kamis, 27 Desember 2019, melansirkan berita terkait Bupati diduga tahan pembayaran Operasional pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) dan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) tahun anggaran 2019 sebesar Rp 1 miliar lebih yang melekat pada Dinas Sosial Halbar.

Saiful Saifudin, pada wartawan mengaku organisasi Makayoa belakangan menuai kontrafrsi pendapat terkait kepentingan tertentu terlebih adanya rencana mencari sesuatu dibalik dari ikatan organisasi tersebut. Dengan itu, pihak yang berseberangan dengan pendapat kepentingan yang rencana digiring maka oknum nekat mengeluarga dari grup tersebut.

Sementara Iin Afriyanti Hasan, pada wartawan di Kiram Coffee, uasai dikeluarkan dari grup mengaku, organisasi makayoa dalam pola pikir dia merupakan organisasi yang dibuat untuk menjaga dan menjalin hubungan antara sesama dari suatu ikatan dara asal Makian dan Kayoa yang berada di tanah jajira Halmahera Barat. Namun, paska dikeluarga dari grup baru telah disadari organisasi tersebut diduga bukan untuk ikatan keluarga tapi menjadikan ikatan untuk kepentingan pribadi dan kelompok dalam momen tertentu.

Iin Afriyanti, mengharapkan, sesepu Makayoa yang telah menggagas adanya ikatan tersebut, dapat lebih bijak dalam menyikapi persoalan organisai persatuan keluarga itu, guna bisa berjalan sesui koridor yang benar dari suatu organisai pemersatu keluarga Makian Kayoa, bukan kepentingan politik dan kepentingan pribadi yang dapat merusak keluarga itu sendiri.

Iin Afriyanti mengaku tidak menjadi persoalan dikeluarkan dari grup tersebut, namun dia berharap organisasi dapat berjalan sesuai koridor dan tujuan yang sesungguhnya bukan untuk kepentingan politik karena dengan kepentingan oknum akan merusak hubungan itu sendiri.

Diketahui Iin Afriyanti, diketahui menjabat sebagai bendahara organisasi, dan Saiful Saifudin, menjabat sebagai kepala Seksi pada satu pidang tertentu pada organisasi milik orang makian yang berdomusili di Halbar tersebut. (*)

­

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *