MOROTAI – Ketua DPD II Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI)
Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara Irwan Soleman akhirnya angkat bicara soal pernyataan Saiful Paturo yang mendesak KNPI Maluku Utara mencopot dirinya dari Ketua.
Irwan menilai pernyataan yang disampaikan Saiful Paturo, menurut hemat dia, bisa ditempuh melalui mekanisme internal dengan merujuk pada anggaran dasar anggaran rumah tangga (AD/ART) KNPI
“Jika DPD Provinsi menilai, menetapkan kepengurusan KNPI Morotai tidak lagi berjalan sesuai norma AD/ART dan PO, maka kewenagan mutlak ada pada Ketua KNPI Provinsi Malut,”kata Irwan melalui rilis yang diterima zonamalut.id, Senin (22/2).
Vakum 3 Tahun, Ketua KNPI Maluku Utara Diminta Copot Irwan Soleman
Selaku Ketua KNPI, dia menyampaikan aspirasi kepada Saiful Paturo atas pendapat progresifnya dalam melihat situasi KNPI Morotai saat ini
Dia mengaku, setelah menerima SK kepengurusan pada 7 Juli 2017 silam, ia bersama pengurus KNPI
kemudian aktif melaksanakan kegiatan eksternal dan internal.
Seperti dialog Hari Kesehatan Nasional (HKN) dengan menggandeng dinas kesehatan. Kegiatan itu, katanya di laksanakan di Cafe Oke Boss.
Selain itu, dialog pembahasan soal
Narkoba yang bekerjasama dengan BNN Morotai, kemudian silaturahmi lintas agama terpusat di Taman Kota Daruba, Do’a bersama tragedi Palestina di Taman Kota Daruba, dan memperingati HUT KNPI bekerjasama dengan Pemda Morotai.
“Jadi pasca saya dilantik kepengurusan KNPI morotai aktif, hanya saja pertimbangan satu dan lain hal dalam perjalanan kepengurusan KNPI tidak lagi aktif, karena dalam setiap organisasi jabatan ketua mencerminkan sebagai simbol kepemimpinan, artinya aktif tidaknya sebuah organisasi tidak mutlak itu berada di tangan ketua, melainkan juga sangat ditentukan oleh pengurusan yaitu ketua-ketua bidang, dan depertemen-departemen yang membawahi bidang kerja masing-masing,”tuturnya
Irwan bilang, dalam kepemimpinannya banyak faktor internal maupun eksternal yang mempengaruhi sehingga KNPI dinyatakan vakum. Misalnya kesedian anggaran yang sangat terbatas, kesibukan masing-masing pengurus yang diketahui bersama sekian pengurus KNPI Morotai yang didominasi kalangan profesional semisal ada pengurus berasal dari kalangan birokrasi (ASN), akademisi (Dosen), dan lainnya.
“Karena posisi tersebut sebagai sumber pendapatan teman-teman dan pengembangan karir, sehingga sebagai Ketua saya maklumi atas kesibukan masing-masing, dan Kevakuman organisasi bukan hal yang baru, biasa terjadi pada setiap kepengurusan organisasi,”tuturnya.
Setelah dilantik sebagai anggota DPRD Morotai, ia mengaku mempunyai kesibukan dalam menjalankan tugas-tugas kedewanan, serta aktif mengikuti kegiatan-kegiatan kepartaian.
“Memang terkadang saya lalai dalam menjalankan organisasi KNPI. Olehnya itu, saya sabegai Ketua KNPI dan pengurus KNPI Morotai memohon maaf jika ada kelalaian, dan ketidak aktifan KNPI Morotai selama ini,”tutupnya.
Penulis: Tim
Editor: Zulfikar Saman