Bupati Halmahera Barat, James Uang merespon terkait dengan tuntutan masa aksi soal pencopotan dr. Novimaryana Drakel dari Direktur RSUD Jailolo.
Sebelumnya, Novi Drakel didemo oleh sejumlah OKP karena dinilai gagal memberikan pelayan yang baik kepada masyarakat dan tidak maksimal menjalankan salah satu program Bupati dan Wakil Bupati, Halbar Sehat. Akibatnya, salah satu bayi meninggal dunia pada 15 Februari saat dilahirkan di rumah sakit tersebut.
BACA JUGA:
Pelayanan RSUD Dinilai Buruk, Bupati Halmahera Barat Diminta Copot Dua Pejabat Ini
Kepada zonamalut.id, James mengatakan, aspirasi yang di sampaikan sejumlah massa aksi tersebut merupakan sesuatu yang wajar dalam konteks berdemokrasi
“Pada prinsipnya saya menghargai itu karena ini adalah aspirasi. Tetapi saya juga perlu menegaskan bahwa pencopotan seorang pejabat pimpinan OPD dalan lingkup pemerintah daerah, tidak boleh di lakukan pencopotan hanya karna tekanan pihak pihak tertentu,” kata James
Ia bilang, pemberhentian seorang pimpinan OPD harus di dasarkan pada evaluasi kinerja yang objektif sesuai pakta integritas yang telah di tandatangani.
Politisi Demokrat ini mengatakan, terkait dengan peristiwa bayi yang meninggal saat proses persalinan pada Rabu (15/2) lalu. Menurutnya tidak semua pihak menghendaki itu. Ia bilang, ini sebuah kelalaian dan akan menjadi pelajaran penting agar kedepan tidak terulang kembali.
Meski begitu, James mengaku, kasus ini sudah dibahas dalam Rapat Dengar Pendapat antara Komisi III DPRD Halbar yang melibatkan Direktur RSUD Jailolo, dr. Spesialis Kandung dan orang tua bayi yang menjadi korban.
“Karena laporan yang saya peroleh dari hasil RDP tersebut pihak orangtua bayi sudah menerima setelah dr Spesialis dan Direktur memberi penjelasan,” katanya.
Mantan anggota DPRD Halbar empat periode ini mengaku, saat ini kasus tersebut juga sudah dilakukan investigasi oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
“Dari hasil Investigasi IDI ini barulah kita bisa pastikan penyebab kematian bayi tersebut. Atas, dasar itu barulah saya mengambil langkah langkah evaluasi,” tandasnya mengakhiri.
Penulis: Zulfikar Saman