Muswil ke-V DPW PPNI Malut di Morotai Resmi Dihelat

Bupati Pulau Morotai, Benny Laos, ketika memukul gong bertanda pembukaan Muswil DPW PPNI Malut || Foto: Istimewa

Bupati Kabupaten Pulau Morotai, Benny Laos, dengan resmi membuka kegiatan Musyawarah Wilayah (Muswil) ke-V Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Provinsi Maluku Utara, pada Jumat (04/03).

Kegiatan yang diselenggarakan di ruang aula lantai dua kantor DPRD Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, dengan mengusung tema “Mari Kita Ciptakan Kebersamaan Perawat dan Masyarakat Menuju Maluku Utara Sehat, Kuat dan Indonesia Maju”.

Dalam sambutannya, Bupati Pulau Morotai Benny Laos mengatakan, PPNI itu harus menjalankan konstitusi. Dimana, melayani masyarakat yang lebih penting, dan kesehatan menjadi ukuran pertama di pemerintahan, dan sebagai pemerintah pulau morotai, program prioritas mewujudkan kesejahteraan yang gratis berkualitas. Dimana, selama ini gratis tapi tidak diurus. Olehnya itu, gratis harus diurus.

“Kualitas itu ada tiga, pertama sarana prasarana, kedua kualitas tenaga medis dan ketiga pelayanan, karena tiga subtansi ini sangat penting untuk mewujudkan semua wilayah kesehatan kita,” kata Bupati.

Didalam wujudkan ini, PPNI merupakan salah satu bagian dan unsur penting dari pelayanan itu sendiri, dan morotai telah menjalankan amanat konstitusi yang melayani rakyatnya mulai dari kandungan sampai pada kematian itu semuanya gratis, dan didalam kesehatan pun tidak dikenakan biaya.

“Jadi kami tidak bergantung pada BPJS, tetapi kami bergantung pada KTP Morotai, karena tugas negara adalah melayani seluruh kebutuhan rakyatnya, dan kebutuhan yang paling terpenting adalah kesehatan,” ungkapnya

“Negara telah memberikan kontribusi besar bagi dunia kesehatan. Dimana, telah diatur dalam konstitusi anggaran kesehatan, dan ini menjadi tolak ukur untuk menjalankan tiga kapasitas yang tadi,” sambungnya

Dalam pelaksanaan sebagai kabupaten yang baru 12 tahun, dan saya sebagai Bupati ke-10 tantangan yang luar biasa. Namun, alhamdulillah semua puas karena hari ini kita sudah miliki rumah sakit yang pelayanannya bagus.

“Untuk itu, saya berpesan kepada perawat yang di morotai, bahwa jangan hanya jadi perawat, karena perawat juga bisa naik menjadi dokter,” imbuhnya

Sementara itu, Ketua DPP Bidang Sistem Informasi dan Komunikasi PPNI, Rohman Azzam mengungkapkan bahwa, belum lama dari DPP selesai mengadakan Musyawarah Nasional (Musnas) di Bali, dan saya kira itu adalah musyawarah yang tersulit sepanjang sejarah Musnas yang dilakukan oleh PPNI.

“Mengapa, karena pada waktu itu situasi kita bahkan sampai saat ini masih dalam kondisi pandemi Covid-19. Ternyata dalam pelaksanaan Musnas baru kali pertama terjadi. Dimana, jumlah populasi yang besar anggota PPNI hadir hampir 3.000 orang lebih. Tapi, alhamdulillah semua proses berjalan dengan lancar tidak timbul Covid,” ungkap Rohman.

Hasil dari Musnas itu, lanjut Rohman, maka saat ini di provinsi-provinsi sedang melakukan musyawarah, dan mungkin sudah hampir separuh dari jumlah provinsi yang ada di Indonesia.

“Untuk itu, kami ucapkan terima kepada pemerintah provinsi dan kabupaten/kota yang telah memberikan dukungan terhadap PPNI atas terselenggaranya musyawarah, karena semua dukungan itu tentunya akan berdampak positif pada pembangunan di provinsi atau kabupaten/kota,” jelasnya

Rohman bilang, sesuai dengan garis perjuangan PPNI menetapkan visi adalah, sebagai organisasi yang disayangi anggotanya, di cintai pemerintah dan disayangi warganya.

“Kami akan bekerja sama juga dengan pemerintah dalam rangka menopang, menunjang pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah, baik pusat, provinsi maupun daerah,” katanya

“Musyawarah wilayah ini adalah forum tertinggi pengambilan keputusan ditingkat provinsi, dan kegiatan musyawarah ini juga menentukan bahwa organisasi itu hidup, organisasi itu berkembang dinamis,” sambungnya

Dikesempatan itu, Rohman juga menyampaikan pesan Ketua Umum PPNI, beliau mengatakan bahwa laksanakan musyawarah wilayah ini dengan bermartabat, dengan terhormat dan tetap menjaga persatuan dan kesatuan, karena tanpa itu kita tidak ada arti.

“Jadi saya kira ini penting dilakukan, karena nilai persatuan tidak bisa dibayar dengan apapun,” imbuhnya

Ketua DPW PPNI Malut, H. Muchlis Djailani menyampaikan, bahwa morotai dipilih sebagai tuan rumah Muswil DPW ke-V PPNI Malut ini adalah amanat dari musyawarah yang ke-IV di Kabupaten Halut.

“Muswil DPW ini bagian dari mempromosikan morotai di kanca masional. Bahkan internasional,” ucap Muchlis.

Diakhir priode saya ini, saya ingin menitipkan kepada seluruh teman-teman pengurus di Maluku Utara.

“Mari kita bersatu sesuai dengan tema kita, merawat masyarakat, bersama, bersatu melangkahkan kaki menyatu barisan untuk kemajuan Maluku Utara, menuju indonesia maju,” imbuhnya

Muchlis menuturkan, total pengurus PPNI di Maluku Utara yang sudah memiliki nomor induk keanggotaan itu sebanyak 400 ribu anggota. Tapi, sesungguhnya 60 persen masih banyak belum mendapatkan nilai dan sertifikasi dari keguruan masing-masing.

“Pada intinya kami banyak di Maluku Utara, karena di morotai sendiri pengurusnya hampir 500 yang tercatat. Tapi, diluar itu masih ada yang belum tercatat,” tuturnya

Muchlis mengaku, bahwa selama kurang lebih 5 tahun masa kepemimpinannya itu masih terdapat kekurangan-kekurangan.

“Untuk itu, pada kesempatan ini, saya juga memohon maaf kepada seluruh Bupati/Wali Kota di Maluku Utara, dan mungkin diantara teman-teman yang mewakili DPD Kabupaten/Kota untuk menitipkan salam saya kepada meraka, untuk bekerja sama dengan kami,” pungkasnya.

Diketahui, kegiatan Muswil dihadiri Bupati Pulau Morotai Benny Laos, Ketua DPP Bidang Sistem Informasi dan Komunikasi PPNI, Rohman Azzam, Forkompinda, Kadinkes Provinsi Malut, Kadinkes Morotai, serta para anggota PPNI di Malut.


Penulis: Faisal Kharie

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *