DARUBA – Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 12 Kabupaten Pulau Morotai pada 20 Maret 2021, Pemerintah Daerah Pulau Morotai, Maluku Utara dianggap cuek terhadap historis pemekaran pulau Morotai.
Hal tersebut disampaikan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pulau Morotai dari Fraksi Gerakan Amanat Nasional (GAN) Irwan Soleman melalui Sidang Paripurna DPRD dalam rangka HUT Kabupaten Pulau Morotai, Sabtu (20/3/21).
Amatan zonamalut.id, kekesalan Irwan itu terlihat saat pimpinan rapat yaitu Ketua DPRD Rusminto Pawane yang baru membuka sidang Paripurna, tiba-tiba Irwan menyampaikan interupsi kepada pimpinan,
Irwan juga menyayangkan terdapat Pemda Pulau Morotai, karena mereka lupa dengan adanya historis pemekaran pulau morotai.
”Jujur saja saya sesalkan sikap Pemda yang terkesan cuek dalam prosesi suatu kewajiban suci yang sakral dalam rangka perayaan HUT Kabupaten Pulau Morotai ini,” kesal Irwan, dihadapan tamu undangan.
Menurut Irwan, kita harus lihat bersama fenomena menjelang HUT Kabupaten Pulau Morotai sampai dengan detik ini Pemda Pulau Morotai terkesan cuek saja terhadap sebuah perayaan yang sakral atas perjuangan pemekaran Kabupaten Pulau Morotai di tahun tahun sebelumnya.
Salah satu contoh yang paling kecil saja, lanjut Irwan, hingga saat ini tidak pernah melihat Baliho yang terpajang ucapan selamat ulang tahun Kabupaten Pulau Morotai.
”Saya tidak melihat satu instruksi terhadap seluruh Kepala Desa (Kades) untuk menaikan umbul umbul bendera, serta instruksi kebijakan serimoni terhadap perayaan HUT Kabupaten Pulau Morotai,”ujarnya.
Irwan juga mengungkapkan, perjuangan kita bersama untuk pemekaran Kabupaten Pulau Morotai ini kita rebut sampai berdarah-darah serta mengorbankan jiwa dan raga untuk memekarkan morotai, maka jangan beralasan tidak ada uang.
”Morotai ada uang, APBD kita di tahun 2021 ini senilai Rp.700 Miliar lebih, tapi kenapa HUT saja seakan akan tidak ada perayaan atau HUT menghargai sejarah perjuangan morotai,”ungkap Politisi Gerindra.
”Memang saat ini kita menghadapi bencana non alam (Covid-19), tetapi tidak harus menghiraukan nilai historis dan perjuangan pemekeran morotai. Itu yang saya tegaskan kepada Pemda Morotai,”tambahnya.
Dikesempatan yang sama, Anggota DPRD Morotai dari Politikus Hanura Basri Rahagun menyampaikan, seharusnya mereka (pejuang pemekeran) harus dibuat Baliho di momentum HUT Morotai yang sakral ini, karena kami sangat menghormati jasad mereka para pejuang pemekaran Kabupaten Pulau Morotai, baik yang masih hidup maupun yang sudah tiada, karena perjuangan mereka lah sehingga Pulau Morotai bisa dimekarkan menjadi kabupaten otonom baru.
Sementara Ketua DPRD Pulau Morotai, Rusminto Pawane saat memimpin sidang paripurna kembali mengaku, Hal ini akan disampaikan dalam pidato nanti.
”Kita akan sampai saat berpidato juga, dan kenapa dibuat seperti ini yang terkesan sederhana karena kita juga harus mematuhi standar Protokol Kesahatan,” kata Rusminto.
Rusminto bilang, terkait dengan pemasangan dan instruksi kepada seluruh SKPD maupun Kepala Desa (Kades) ditiap-tiap Kecamatan itu semua ada kebijakan di Pemerintah Daerah (Pemda) Pulau Morotai. kecamatan,”katanya.
Penulis : Enal
Editor : Chaca