Piala Bupati Cup Morotai, Keputusan Wasit Sangat Merugikan Basanohi FC

Konferensi pers PS Basanohi || Foto: Ical

Laga Basanohi FC kontra Darpan FC di putaran ke-V Bupati CUP II Pulau Morotai, Maluku Utara, berakhir ricuh. Pertandingan kedua tim pun langsung dihentikan, karena terjadi keributan di kubu sporter.

Kericuhan dipicu, ketika pihak Basanohi mengajukan protes atas keputusan hakim garis yang menganulir gol Basanohi di menit ke-33 babak kedua karena dianggap offside.

Suporter Darpan yang kesal dengan protes dari pihak Basanohi, langsung melempari botol ke dalam lapangan. Kericuhan pun pecah.

Melihat kondisi sporter yang tidak lagi steril, wasit pun memutuskan tidak lagi melanjutkan pertandingan. Pertandingan kedua tim berakhir dengan skor 0-0.

Penanggung Jawab Tim Basanohi FC Fahril Bahnan, kepada wartawan mengaku kecewa dengan keputusan hakim garis.

“Kami punya vidio, dan secara kasat mata gol itu tidak offside. Tapi kenapa, apakah wasit ini ada desakan kita tidak tahu, tapi yang jelas kita mengginggikan wasit yang profesional sebagai panglima di dalam kompotisi ini. Kami sangat dirugikan dengan keputusan ini,”ucap Fahril.

Kecewa dengan sikap wasit tersebut, pihak Basanohi bersikap meminta panitia maupun dari penggawas pertandingan, atau Komisi teknik dan sebagainya, untuk mengganti semua wasit yang berdomisili di Morotai.

“Kami minta netralitas dari wasit, maka datangkan dari Provinsi dengan catatan tidak ada wasitnya yang berdomisili di sini, baik dari instansi maupun dari kelurahan, dari desa dan lain sebagainya,”pintahnya.

Fahril berharap ada ketegasan dari pihak penyelenggara pertandingan terhadap komisi perwasitan.

“Kami harap dari panitia, maupun sesi pertandingan ini untuk memutuskan ini, dan kami nyatakan apabilah ini (wasit) tidak digantikan kami akan undur diri. Dan kami akan minta ganti rugi ke panitia. Ongkos kita sangat besar panitia harus bertanggung jawab,”harapnya.

Basanohi juga telah melayangkan surat protes ke pihak panitia, dalam surat tersebut pihak Basanohi menegaskan, akan melanjutkan pertandingan bila perangkat pertandingan (wasit) di ganti.

“Kami merasa dirugikan atas tindakan wasit tersebut, dan mengajukan protes terhadap kepemimpinan wasit. Selanjutnya kami bersedia melanjutkan kompetisi dengan tuntutan bila semua perangkat pertandingan yang akan memimpin kompetisi bola kaki Bupati CUP II yang tidak berdomisili di Morotai (mengambil perangkat pertandingan dari luar Morotai),”imbuhnya.

“Bila tuntutan kami tidak diindahkan kama PS Basanohi akan mengundurkan diri dengan catatan mengganti segala biaya operasional selama kami berada di Morotai dengan jumlah biaya sebesar Rp 200 juta,”tegasnya.


Penulis: Faisal Kharie

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *