Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, diduga telah melakukan pencairan anggaran 100 persen yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2024 senilai miliaran rupiah.
Anggaran miliar rupiah yang dicairkan itu terkait dengan 57 unit bangunan pekerjaan fisik di sekolah SD dan SMP yang tersebar di enam Kecamatan Pulau Morotai.
Diantaranya, pembangunan ruang laboratorium komputer, rumah dinas guru, ruang kelas baru, ruang tata usaha, ruang UKS, dan sejumlah bangunan lainnya.
Data diperoleh zonamalut.id, puluhan pembangunan fisik ini dikerjakan belum selesai. Namun, diduga ada indikasi permainan antara pihak ketiga dan instansi terkait sehingga mereka melakukan pencairan anggaran 100 persen.
Padahal, pekerjaannya belum selesai 100 persen seperti pemasangan instalasi listrik, kusen pintu jendela, plesteran, plafon, rangka atap, list plank, atap, balok teras, lantai keramik, acian dan cat dinding.
Bahkan, ada yang baru pondasi yakni pembangunan ruang laboratorium IPA SMP Negeri 15.
Dari 57 bangunan pekerjaan itu, terdapat 2 bangunan yang sudah selesai dikerjakan 100 persen yaitu pembangunan rumah dinas guru dan ruang laboratorium komputer SD Negeri Juanga.
Diketahui, bahwa proyek fisik puluhan pembangunan sekolah SD dan SMP ini sudah kerjasama atau pendampingan hukum dari Kejari Morotai.
Salah satu Staf Kejari Morotai ketika dikonfirmasi membenarkan adanya kerjasama tersebut.
“Betul ada pendampingan hukum terkait dengan pekerjaan tersebut,” singkatnya
Terpisah, Sekertaris Dinas Pendidikan Morotai yang juga pernah menjabat sebagai kepala Dinas awal tahun 2024, Ujang Bagindo saat dikonfirmasi perihal tersebut menyarankan agar konfirmasi langsung ke Kadis Pendidikan yang saat ini menjabat, Syafrudin Manyila.
“Saya tidak terlalu hafal jumlahnya, ini harus kalian konfirmasi ke Kadis, tidak mungkin tanya ke saya, karena itu Kadis yang tahu, karena saya kan awal saja, karena pekerjaan terkahir kan ada di Kadis yang sekarang. Jadi, saya tidak tahu yang detail itu, atau tanya di PPK saja, karena yang DAK itu PPK nya Ari di PUPR,” kata Ujang.
Bahkan soal pencairan pun, Ujang mengaku hal itu ia tidak mengetahui adanya itu, dan ia pun kembali menyarankan agar mengkonfirmasi langsung ke Kadis Syafrudin Manyila.
“Itu juga kalian tanya langsung di Kadis, karena kalau itu kami kurang tau,” pindahnya
Sementara, Plt Kepala Dinas Pendidikan Pulau Morotai, Syafrudin Manyila mengatakan bahwa soal pencarian anggaran dari proyek tersebut ia menyebutkan tidak mungkin pekerjaan belum selesai lalu anggaran sudah cair 100 persen
“Tidak mungkin lah, kalau apa coba kalian konfirmasi ke PPK. Saya tidak tahu jumlahnya berapa, tapi yang jelas setahu saya ada tersisa itu ada beberapa, tapi pihak ketiga berkomitmen dengan PPK itu diselesaikan tanggal 31 Desember 2024,” jelas Syafrudin melalui telepon seluler.
“Tapi, yang lain Nou Problem lah, beberapa yang keterlambatan, tapi tanya di PPK dulu. Yang lain kan DAU jadi kita sudah tidak tau mana DAK mana DAU. Karena DAU sebagian kan luncuran,” sambungnya
Syafrudin menambahkan, untuk pagu total anggaran yakni DAK fisik 2024 PAUD senilai Rp 256.640.000, kemudian
SD senilai Rp 8.615.066.000, dan SMP Rp 10.341.848.000.
“Jadi itu total anggarannya yang bersumber dari DAK 2024,” terangnya
Hingga berita ini ditayangkan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Ode Ari Junaedi Wali, saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp belum memberikan tanggapannya.
Penulis: Faisal Kharie