Seringkali Tinggalkan Daerah, Helmi: Sudah Menjadi Gaya Khas Bupati Halbar

Akademisi Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU), Helmi Alhadar. Foto: istimewa

JAILOLO – Bupati Halmahera Barat, Maluku Utara, Danny Missy terhitung sudah empat kali terbang ke Jakarta. Kepergian Bupati ke ibukota negara menuai kecaman. Salah satunya dari Akademisi Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU), Helmi Alhadar.

Helmi mengaku, sudah pernah angkat bicara, sebelumnya keberangakatan Danny ke Jakarta ditengah pandemi COVID-19.

“Disaat masa pandemi kemarin saya sudah pernah ngomong, jadi memang disayangkan disaat moment-moment yang penting kaya perayaan Idul Adha seperti ini pastinya Pemkab akan melakukan e-kurban. Sehingga mestinya Bupati ada untuk membangun kordinasi dan menunjukan empati terhadap masyarakat,”katanya

Helmi bilang, Bupati sudah dengan gayanya yang khas menjadikan  moment-moment penting disaat masyarakat yang lagi membutuhkan kehadirannya. Sebab lanjut dia, sudah berulang-ulang kali sering dilakukan Bupati.

“Saya menganggap Bupati Danny Missy orang tidak terlalu ‘pekka’ lagian ada moment-moment yang sangat penting dan ada masyarakat yang membutuhkan kehadirannya sering kali tidak berada di tempat, saya pikir karena ini sudah berulang-ulang kali, sehingga biarlah masyarakat sendiri yang akan menilai karena ini sudah sangat cukup jelas,”terangnya

Helmi menduga kepergian Bupati ke Jakarta mungkin untuk menambah partai-partai pendukung lainnya  untuk menyosong Pilkada Halbar.

“Saya menduga kuat bahwa Bupati Danny berangkat ke luar daerah berkaitan dengan  melobi perahu atau partai politik untuk mendapatkan tiket maju bertarung di Pilkada, jadi memang kandidat yang maju sebagai calon kepala daerah sudah pasti kita tahu semuanya lagi rame-rame ke Jakarta karena banyak yang belum mendapatkan partai dukungan. Padahal pada saat moment-moment seperti ini tidak membayangkan para kandidat biasanya ikut korban,”tutur Pengamat politik Maluku Utara ini

Kecaman yang sama juga datang dari salah satu pengurus organisasi Jong Halmahera 1914, Jumaida Sajad. Jumaida mempertanyakan moralitas Danny Missy selaku pemimpin di Kabupaten Halmahera Barat. Ia bilang kondisi daerah di tengah pandemi COVID-19 dan banyaknya masalah yang membutuhkan perhatian dan keseriusan dari pemerintah daerah Bupati
malah sibuk keluar daerah dengan agenda yang tidak jelas.

“Ini contoh buruk pengelolaan pemerintahan yang dipraktikkan oleh para elit di daerah. Terbukti pengaruh ketiadaan Bupati, rutinitas pelayanan publik saat jam kerja di birokrasi sunyi seperti kuburan,”ccecar Jumaida

Jumaida tegaskan Bupati Danny Missy
agar tidak meninggalkan satu detik pun tugas dan tanggungjawab yang diberikan oleh masyarakat. Sebab kata dia, bisa fatal dan masyarakat bisa saja kehilangan kepercayaan kepada pemerintahan karena cenderung tinggalkan tanggung jawab.

“Untuk itu, Bupati Danny Missy yang berstatus sebagai bakal calon yang akan meramaikan kontestasi 9 Desember nanti, jangan pernah berlagak lupa akan jabatan  hari ini, mengurus pemerinthan dan mencalonkan diri adalah dua hal yg berbeda, karena masih aktif sebagai pejabat daerah yang di gaji masyarakat untuk fokus berfikir dan bekerja,”tandasnya

Sementara itu, Kepala Dinas Kominfo, Kehumasan, Statistik dan Persandian Halmahera Barat, Chuzaemah Djauhar yang dikonfirmasi mengaku, keberangkatan Bupati ke luar daerah untuk mengurus partai politik.

“Bupati ke Jakarta urusan partai,”singkat Mantan Sekwan Halbar ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *