TOBELO – Penerapan seleksi tertulis berbasis Computer Assisted Test (CAT) yang diterapkan oleh Bawaslu Halmahera Utara dinilai membingungkan para peserta. Pasalnya, penerapan sistem tersebut mestinya diketahui oleh para peserta terkait nilai pasing grade yang diumumkan, sementara dilain sisi pengumuman sisitem perengkingan untuk mengetahui hasil test tersebut tidak di ketahui oleh peserta.
“Jadi ini mestinya ada transparansi, karena yang namanya sisitem CAT setelah peserta selesai test langsung di umumkan agar diketahui hasilnya, ini tentunya yang membingungkan peserta apakah sisitem gugur atau seperti apa.”tegas mantan ketua Ketua Pusat Liga Mahasiswa Nasional Demokrasi (LMND) Jami Kuna, Sabtu (14/12).
Dijelaskan, penerapan sisitem test berbasis CAT itu, mestinya langsung diumumkan sehingga tidak membingungkan peserta dan lebih penting adanya asas tranparansi.
“Untuk menjaga proses rekrutmen Panwascam 17 kecamatan yang transparan dan terbuka ini, Bawaslu harusnya memperhatikan asas keterbukaan dan transparansi terkait sistem CAT agar melahirkan penyelenggara tingkat kecamatan yang berintegritas.”pintanya.
Bawaslu lanjut dia, tentunya diharapkan agar mengedepankan profesionalitas, dan integritas, sehingga tidak ada kecurigaan oleh publik adanya titipan-titipan pihak-pihak yang berkepentingan.
“LMND secara kelembagaan tetap mengawal proses ini, jika ditemukan adanya permainan, kami juga bakal mengambil sikap melaporkan ke DKPP.”ungkapnya.
Komisioner Bawaslu Halut Ahmad Idris yang dikonfirmasi Zonamalut menegaskan, seleksi tertulis dengan metode sisitem CAT tersebut menggunakan perengkingan. Dimana nilai perengkingan hasil kerja peserta itu yang nantinya bakal ditambahkan dengan nilai wawancara untuk menentukan kelulusan.
Reporter : Mr. JMR