Walaupun sudah memasuki pertengahan tahun. Namun, Bagian Unit Layanan Pengadaan Barang dan Jasa (BULPBJ) Setda Pulau Morotai, Maluku Utara, belum melakukan lelang proyek milik Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Morotai.
Padahal, semua dokumen pekerjaan milik Dikbud sudah diserahkan sebulan lalu ke Bagian ULPBJ Morotai. Tapi, belum dilelang.
Sementara, sejumlah instansi lainnya yang mempunyai pekerjaan proyek, semuanya sudah selesai dilakukan lelang.
Kabag ULPBJ Setda Morotai, Rusdi, ketika di temui zonamalut.id mengaku, memang betul dokumennya sudah diserahkan sebulan lalu, hanya saja kami di sini kekurangan SDM.
Karena tahapannya itu harus di verifikasi lagi beberapa paket yang harus dilelang. Terus kesiapan juga dari PPK.
“Makanya dalam tahapan verifikasi itu kami harus libatkan PPK, untuk melihat jangan sampai ada yang salah. Tapi, lagi-lagi ada keterbatasan waktu dari PPK pada saat kami lakukan rapat,” ungkap Rusdi, Selasa (05/06/2024).
Walaupun demikian, kata Kabag, bahwa dirinya akan berusaha menyelesaikan semuanya.
“Insya allah dalam minggu ini. Kami akan tuntaskan Dikbud punya, karena semua dokumen sudah clear. Tinggal kami lakukan lelang saja, dan setelah itu pembuatan kontrak,” katanya
“Jadi dalam bulan ini semuanya sudah tuntas, baik itu lelang maupun kontrak,” sambungnya
Ditanya apakah sejauh ini ada langkah koordinasi dengan PPK, Kabag bilang, ia kami sering koordinasi dengan PPK, hanya saja kita di Morotai ini ada kelemahan SDM, khususnya PPK.
Karena ada beberapa paket itu ditanggulangi oleh satu dua orang PPK.
“Misalnya PPK di Dinas PUPR, itu dia tanggulangi PPK di Dinkes, Dikbud, dan Dishub. Makanya mereka harus jeli juga. Jadi, ini salah satu alasan keterlambatan proses lelang karena kurangnya SDM PPK,” terangnya
Untuk pekerjaannya, tambah Kabag, yaitu pembangunan Sekolah, Lab dan lainnya.
“Semua pekerjaan ini nilai bervariasi, mulai dari 200 juta, 400 juta, dan 500 juta. Jadi, ini hanya membutuhkan waktu 3-5 bulan, karena pekerjaannya sederhana saja,” tandasnya
Penulis: Faisal Kharie