Pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) akhir-akhir ini menjadi kendala di Bandara Udara Pitu Pulau Morotai, Maluku Utara.
Akibat dari lambanya suplai BBM membuat kendaraan mobil Bus yang beroperasi di landasan Bandara untuk mengangkut penumpang terpaksa terhenti, karena tidak ada BBM.
Sehingga para penumpang, baik yang berpergian maupun yang datang terpaksa jalan kaki dari ruang tunggu menuju pesawat maupun turun dari pesawat.
“Suplai BBM jarang masuk di Bandara,” ungkap Saiful Rosta, Humas Bandar Udara Pitu Morotai, kepada wartawan, Selasa (14/02)
Saiful bilang, operasional untuk kendaraan bandara ada yang mogok beroperasi akibat tidak ada BBM.
“Kendaraan operasional kita di Bandara ini kadang tidak bisa beroperasi, karena tidak ada BBM,” jelasnya
Saiful mengaku, soal pasokan BBM di bandar, pihaknya sudah menyurat ke Pemda Morotai namun belum ada respon.
“Kami sudah menyurat ke Dinas Perindagkop. Bahkan kita datang di kantor, namun belum ada respon sampai saat ini,” akunya
Saiful mengungkapkan bahwa, jika BBM tidak ada, maka para penumpang kadang berjalan kaki dari bandara sampai ke ruang tunggu.
“Jadi pernah penumpang keluhkan ke Pemda saat mereka jalan kaki, terus pak Kadis perhubungan tanyakan kenapa penumpang jalan kaki, ya kita sampaikan itu,” tuturnya
Selain itu, kata Saiful, rumput-rumput yang tumbuh di lampu-lampu harus rutin di bersihkan dan itu membutuhkan BBM. Sebab, kalau rumputnya sudah tinggi pesawat mau turun landas tidak melihat lampu.
“Kita butuh BBM jenis solar 1 ton 200 liter, dan Pertalite sekitar 300 liter itu cukup per bulannya. Itu untuk operasional dalam Bandara,” katanya
Diketahui, Bandara Pitu Morotai memiliki kendaraan yakni mobil Pemadam 3 unit, Bus 2 unit, Traktor pemotong rumput 3 unit dan mesin Genset 2 unit.
Editor: Faisal Kharie