JAILOLO – Aksi unjuk rasa Organisasi Jong Halmahera 1914 di depan Kantor Bupati Halmahera Barat, Maluku Utara pada Selasa (26/1) berakhir ricuh.
Kericuhan ini berawal ketika maha aksi ini menyuarakan aspirasinya terjadi berbagai permasalahan di daerah yang tak kunjung selesai, seakan didiamkan dan luput dari perhatian Pemda dan DPRD.
Misalnya, gaji aparatur sipil negara (ASN) yang hingga kini belum terbayarakan, gaji penyulu pertanian selama 7 bulan belum yang masih menunggak, pencairan dana BOK Puskesmas yang masih tertahan, sertifikasi guru selama 3 tahun yang belum terakomodir serta rencana vaksinasi COVID-19 yang tak jelas skema pelaksanaannya.
Usai menyampaikan aspirasi masa aksi kemudian meminta kepada petugas Satpol-PP dan aparat kepolisian untuk mempertemukan mereka dengan tiga pucuk pimpinan yakni, Bupati dan Wakil Bupati serta Sekretaris Daerah untuk melakukan hering bersama bicarakan terkait dengan persoalan masalah kondisi daerah yang tak kunjung selesai.
Namun, petugas Satpol-PP kemudian memberitahukan untuk sementara waktu Bupati dan Wakil Bupati tidak berada di kantor, sementara Sekretaris Daerah lagi mengikuti kegiatan di Badan Pertanahan Nasional (BPN) sehingga belum balik ke kantor.
Tak berselang lama, salah satu masa aksi langsung menendang pintu kaca milik Bank Maluku Malut yang berada tepat disamping loby Kantor Bupati.
Kondisi pun ricuh dan tak terkendali, pihak aparat kepolisian langsung menarik salah satu masa aksi naik ke mobil dan selanjutnya dibawah ke Mapolres Halbar.
Hingga berita ini ditayangkan, salah satu masa aksi masih dimintai keterangan oleh penyidik Polres Halbar bersama dengan sejumlah saksi-saksi yang lainnya.
Penulis: Zulfikar Saman