Pemda Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, akan mengaktifkan kembali puluhan Sekolah Dasar (SD) yang sebelumnya tidak difungsikan.
Hal ini dilakukan merupakan realisasi janji kampanye Bupati Rusli Sibua dan Wakil Bupati Rio Cristian Pawane untuk mengembalikan fungsi sekolah-sekolah di masing-masing desa.
Pengalihan sekolah sebelumnya dinilai berdampak negatif, seperti menurunnya semangat belajar siswa akibat jarak tempuh yang jauh.
Sehingga Bupati dan Wakil Bupati Morotai, memberikan perhatian khusus terhadap permasalahan ini.
Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pulau Morotai, Hi Rajak Lotar, mengungkapkan bahwa proses pengaktifan kembali sekolah-sekolah ini akan di mulai setelah ujian semester selesai.
“Kita akan aktif sekolah-sekolah ini setelah liburan semester,” kata Rajak.
Rajak bilang, langkah yang dilakukan ini diharapkan dapat meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM) di bidang pendidikan, yang sebelumnya menurun akibat pengalihan sekolah.
“Jadi sekarang kami punya indeks pembangunan manusia di bidang pendidikan meningkatkan, karena dulu sekolah-sekolah dipisahkan itu indeks pembangunan manusia bidang pendidikan hanya 0,1 persen. Jadi sekarang sudah 1 persen,” terangnya
Rajak mengaku, bahwa kondisi pendidikan di beberapa Desa sangat memprihatinkan, seperti di Desa Pilowo, misalnya hampir 20 persen anak-anak tidak bersekolah lagi. Hal ini disebabkan Karena jarak tempuh yang jauh dan biaya transportasi yang mahal.
Sehingga Kepala sekolah terpaksa menggunakan dana BOS untuk memenuhi kebutuhan para siswa, karena banyak yang tidak terfasilitasi.
“Biasanya anak-anak pergi ke sekolah dengan uang jajan mereka mulai Rp 5.000 hingga Rp10.000, bahkan bisa pulang makan di rumah sebelum sekolah di Non aktifkan. Tapi sekarang di sekolah Unggul mereka makan hanya sekali sampai waktu pulang,” tuturnya
Rajak mengungkapkan, bahwa puluhan sekolah yang akan diaktifkan kembali diantaranya Kecamatan Morsel SD di Desa Pilowo, Aha, dan Falila, Kecamatan Morselbar SD di Desa Tiley, Tiley Pantai, dan Usbar.
“Kalau di Morotai Selatan ada tiga sekolah yaitu sekolah,” jelasnya
Untuk Kecamatan Mortim, lanjut Rajak, yaitu SD Sangowo dan SD Sambiki, dan di Kecamatan Morut yakni SD Leo-leo, kemudian di Kecamatan Morja SD Aru Pangeo dan SMP Pangeo juga akan diaktifkan.
“Jadi untuk bangunan Sekolah unggulan di Desa Tiley akan dihibahkan kepada Universitas Pasifik Morotai untuk perkuliahan Fakultas Perikanan, dan sekolah SMP unggulan di Desa Cendana akan dikembalikan menjadi SMP di Desa Pangeo,” pungkasnya
Penulis: Faisal Kharie