DARUBA — Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara, mengecam terhadap Pemerintah Desa (Pemdes) Aru Burung terkait tindakan mereka soal dugaan pengusiran warganya dari rumah, lantaran mereka tidak mau melakukan Vaksinasi Covid-19.
“Tindakan yang dilakukan Pemdes Aru Burung itu sangat tidak manusiawi. Masa cuman vaksin saja terus mereka diusir dari rumah,”tegas Suhari, dalam rapat dengar pendapat bersama Dinkes, DMPD dan Camat Pulau Rao, Selasa (16/11).
Suhari mengaku, baru mengetahui setelah mendapat berita dari Desa Aru Burung.
“Masalah ini saya baru tahu, dan korbannya ibu Anilce Maddar yang dilakukan oleh Pemdes di sana semacam intimidasi karena dia belum vaksin,”akunya.
Politisi Partai PKS ini juga mengatakan bahwa, Anilce Maddar ini adalah seorang janda anak lima yang mendapat bantuan RTLH dan Dapur Sehat. Tapi, karena belum divaksin ada oknum Pemdes usir dia dari rumah, sehingga dia tinggal digubuk kecil di pantai.
“Semua fotonya ada di saya. Jadi, ini tolong dicatat dan segera ditindaklanjuti,”tuturnya.
Suhari bilang, tidak ada aturan pemerintah yang menegaskan bahwa warga yang tidak mau divaksin harus diusir dari rumah, sehingga bagi Suhari, kasus ini sudah merupakan tindakan diluar batas.
“Jadi pak Kadis DPMD saya minta hari ini juga segera klarifikasi. Kalau memang betul disana bedasarkan fakta yang saya dapat, maka ambil dia dan kembalikan dia ke rumahnya, sekarang juga, saya minta sekarang juga,”pintahnya.
Sementara, Kepala DPMD Pulau Morotai, Marwan Sidasi, ketika dikonfirmasi terkait masalah tersebut juga mengaku baru mengetahuinya saat hearing di DPRD.
“Iya saya juga kaget, karena saya juga baru dengar tadi saat hearing. Akan saya tindaklanjuti hari ini juga, saya sudah suruh staf saya cari nomornya Pj. Kades Aru Burung, hari ini juga saya hubungi,”singkatnya.
Penulis: Faisal
