JAILOLO – Wakil Bupati Halmahera Barat, Maluku Utara Djufri Muhamad secara resmi membuka kegiatan Musrenbang di Kecamatan Loloda, Senin (22/3).
Ini merupakan kecamatan yang terakhir dan menjadi pemungkas setelah dua pekan Musrenbang Tingkat Kecamatan dilaksanakan di 8 kecamatan tersebar di Halmahera Barat.
Wakil Bupati Halbar, Djufri Muhammad, sebelum mengawali sambutannya, ia terlebih dahulu mengabsen para kepala desa dan ketua serta anggota BPD guna memastikan kehadiran mereka dalam kegiatan Musrenbang tersebut.
Konsep Diahi Halmahera Barat Sulit Diwujudkan Jika Ada Tata Kelola yang Buruk
Dari 27 desa di kecamatan yang berada di paling Utara itu, terdapat empat kepala desa yang tidak menghadiri kegiatan Musrenbang tersebut diantaranya, Kades Bosala, Pumadada, Barataku dan Baja.
Usai mengkroscek kehadiran para kades tersebut. Ketua Nasdem Halbar ini kemudian melanjutkan pidato sambutannya.
Dalam sambutannya, dia meminta seluruh kepala desa di Halmahera Barat, agar forum Musrenbang ini harus dilakukan secara baik, menyusun prioritas kegiatan yang disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah.
“Agar tidak menimbulkan stigma negatif (buruk) bagi masyarakat,”pinta Djufri.
Mantan anggota DPRD Halbar tiga periode ini mengimbau, para kades agar menyusun RPJMDes (Rencana Pembangunan Jangkah Menengah Desa) yang baik, disertai sumber anggaran.
“Tujuannya agar kepala desa bisa memiliki target pembangunan yang terukur, jangan hanya mengalahkan dana desa, akan lambat pembangunan di desa itu, karena banyak sumber pendanaan dari APBN, APBD provinsi atau kabupaten bahkan swadaya masyarakat,”tuturnya
Turut mendampingi Wakil Bupati Halmahera Barat, Djufri Muhamad dalam kegiatan Musrenbang di Kecamatan Loloda, Kepala BP3D Soni Balatjai, Kadis Kesehatan Rosfintje Kalengit, Camat Loloda Aman Syamsuddin, dan Muspika Loloda.
Penulis: Zulfikar Saman
