DARUBA – Dua bangunan mandi cuci kakus (MCK) di SP4 Desa Dehegila Kecamatan Morotai, Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara dikeluhkan warga setempat.
Pasalnya, kedua bangunan MCK yang di bangun pada tahun 2019 ini belum bisa digunakan, karena tidak ada pipa pengaliran air.
”Dua bangunan MCK yang dibangun di blok A dan Blok B ini kami tidak bisa gunakan, karena pipa air tidak dipasang, sehingga kami tidak bisa gunakan,”keluh warga SP4, Mursid, kepada sejumlah wartawan, Kamis (28/1).
Saat ditanya, berapa total anggaran
dari kedua bangunan MCK tersebut, dia mengaku tidak mengetahui besaran anggarannya.
“Saya tidak tahu besaran anggaran MCK, karena pasca mereka bangun itu papan proyek tidak di pasang,”ungkapnya
Masalah ini, lanjut dia, sudah cukup lama, dia pun mengaku sudah melaporkan ke pemerintah daerah, namun hingga saat ini belum ditindaklanjuti.
“Kami berharap Pemda Morotai secepatnya turun ke lokasi untuk melihat kondisi bangunan MCK, dan melakuan pemasangan jaringan air,”harapnya.
Mantan Pj Kades Dehegila, Said Pagama, saat dikonfirmasi terpisah mengaku, masalah ini bukan lagi menjadi tanggungjawabnya, dia pun mengaku seluruh anggaran pemasaran air sudah di transfer ke Direktur PDAM yang saat itu dijabat oleh Syakir Sandri pada tahun 2019.
“Angggaran pemasaran air semuanya sudah saya transfer ke pak Syakir Sandri, semasa beliau masih menjabat Direktur PDAM Morotai tahun 2019 senilai Rp 75 juta,”katanya
”Jadi uang yang saya transfer ke Pak Syakir itu tidak hanya pemasangan air di bangunan MCK, tetapi terdapat 50 titik lokasi di SP4,”sambungnya
Said mengaku, kedua MCK itu, di anggarkan sebesar 16 juta, per unit sebesar 8 juta.
”Awalnya saya kira anggarannya per unit 20 juta, tapi begitu saya lihat hanya 8 juta,”tandasnya
Sementara itu, Mantan Direktur Perusahan Air Minum Daerah (PDAM) Pulau Morotai Syakir Sandri, saat dikonfirmasi belum dapat tersambung hingga berita ini ditayangkan.
Penulis: Alan