JAILOLO – Pelaku kejahatan di laut masih marak terjadi di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara. Seperti yang terjadi di Desa Kahatola, Kecamatan Loloda, maraknya pelaku bom ikan yang merusak ekosistem laut ini dianggap merugikan warga setempat.
“Pemboman ikan sering dilakukan oleh parah nelayan asal Desa Guaeria, mereka melakukan pengeboman sering menggunakan sebuah bodi fiber berwarna abu-abu dan itu, dilakukan hampir setiap hari.”keluh, Kabir salah satu warga Kahatola, kepada wartawan Minggu (23/12)
Kabir bilang, aktivitas nelayan bandel ini sudah meresahkan warga setempat, dengan itu, dia meminta kepada pihak terkait agar dapat mengambil langkah tegas dan menindak para nelayan tersebut.
“Karena hal ini sudah dilakukan berulang kali secara sengaja diwilayah kami, mengunakan dopis (Bom ikan rakitan) dan aktivitas penangkapan ikan mengunakan Bom dan itu secara tidak langsung mengganggu aktivitas para nelayan setempat,”katanya
Ia berharap, dengan adanya keluhan ini, pihak pemerintah dan aparat penegak hukum dapat mengambil langkah tegas sekaligus memberikan efek jerah kepada para nelayan yang bandel merusak ekosistem laut tersebut.
Terpisah, Anggota DPRD Provinsi Maluku Utara, Malik Silia yang dikonfirmasi meminta, kepada Pemkab Halbar untuk segera mengambil langka tegas menertibkan pelaku pemboman ikan di perairan Loloda, Halmahera Barat.
“Pemda harus secepatnya mengambil sikap untuk menertibkan pelaku pemboman ikan di Perairan Kahatola. Dinas terkait segera berkordinasi dengan pihak keamanan agar aksi pemboman ikan itu segera dihentikan,” tegasnya
Menurut Malik, pemboman ikan itu tidak hanya merusak ekosistem laut, tetapi merampas ruang tangkapan nelayan di parairan tersebut.
“Kalau tidak segera ditertibkan, Nelayan di Kahatola kesulitan mencari ikan karena mereka harus berlayar bermil-mil,” ucapnya.
Untuk memudahkan nelayan, lanjut Malik meminta agar Dinas Perikanan dan Kelautan Halmahera Barat, memerhatikan nelayan di desa Kahatola.
Penulis : Zulfikar Saman